Berseteru dengan UMG, TikTok Bakal Kehilangan Lisensi 4 Juta Lagu

FTNews – Februari lalu, terjadi perseteruan besar antara TikTok dengan Universal Music Group (UMG). Pasalnya, UMG menganggap TikTok tidak memberikan royalti yang layak bagi musisi-musisi yang di bawah naungannya.

Selain itu, mereka juga tidak setuju dengan fitur pembuat lagu menggunakan artificial intelligence (AI) dalam platform TikTok.

Buntut dari permasalahan ini, UMG tidak lagi melanjutkan kerja sama mereka dengan TikTok sehingga TikTok tidak dapat menggunakan musik milik UMG lagi.

UMG menarik sekitar 3 juta lagu dari katalog TikTok pada awal Februari. Setelah kontrak habis, UMG akan menarik sebanyak 4 juta lagu lagi dari TikTok.

TikTok mengatakan sebanyak 30 persen dari “lagu populer” di platform mereka akan hilang. Namun, Music Business Worldwide (MBW) mengatakan 80 persen musik di TikTok akan hilang.

Lagu-lagu artis di luar label UMG yang bekerja sama dengan artis di bawah UMG memiliki split copyright atau hak cipta yang terbagi.

Secara teori, UMG memiliki kontribusi di dalam lagu tersebut sehingga mereka dapat menarik lagu tersebut meskipun lagu tersebut bukan berasal dari artis dari UMG.

TikTok, yang Memperkenalkan Artis-artis Kecil ke Dunia

Mae Stephens, salah satu musisi yang terkenal dari TikTok. Foto: BBC/Yas Cowan

Melalui TikTok, banyak artis-artis yang berhasil menemukan kesuksesan mereka setelah lagu-lagu mereka menjadi viral di dalam platform tersebut.

Para pengguna TikTok menggunakan lagu-lagu tersebut sebagai latar belakang musik untuk konten seperti menari atau melakukan tantangan. Penggunaan lagu-lagu ini membuat artis-artis baru berhasil memperkenalkan karya mereka ke 1 miliar pengguna TikTok.

Melansir BBC, salah satu artis yang memperoleh ketenaran dari TikTok adalah Mae Stephens. Wanita berumur 20 tahun ini keluar dari pekerjaannya di supermarket dan menandatangani kontrak dengan label musik setelah lagunya If We Ever Broke Up viral di TikTok.

BACA JUGA:   Anies Baswedan Sebut Pengguna Twitter Lebih Berakal daripada TikTok

“Jujur, ini masih sangat mengejutkan. Saya masih tidak percaya dengan semua yang terjadi kepada saya,” ungkapnya ke BBC.

Para artis-artis ini mendapat peluang untuk bergabung dengan label sehingga penghasilan mereka tidak bergantung hanya dari TikTok saja.

Selain itu, seorang artis bernama Cody Fry, yang berada di bawah UMG, juga menyayangkan keputusan TikTok ini. Ia mengatakan kepada BBC bahwa TikTok seharusnya lebih menghargai musik dari pada yang sekarang mereka lakui.

Seorang bintang pop, Kim Petras, juga sangat mendukung dengan keputusan UMG ini.

“Saya merasa sangat dilindungi oleh Universal,” ungkapnya kepada BBC.

“Saya tahu beberapa orang dengan rekaman peringkat pertama dan tidak dapat membayar rental, jadi saya sangat bahagia dengan keputusan Universal,” lanjutnya.

Artikel Terkait