Bahaya Ngeri Bensin Campuran Etanol untuk Motor Mesin 2-Tak
Penggunaan bensin dengan campuran etanol kini semakin umum di SPBU. Namun bagi pemilik motor mesin 2-tak, campuran ini bisa menjadi masalah besar. Banyak pengendara mengaku mesinnya rusak setelah memakai bensin etanol.
Etanol itu seperti racun buat mesin 2-tak. Banyak bengkel kedatangan pelanggan karena mesin mereka panas berlebih atau part-nya meleleh.
Baca Juga: Harga BBM Terbaru Pertamina Rabu, 15 Oktober 2025: Ada Diskon Rp100 Ribu di Shopee
Dalam artikel ini, dijelaskan masalah yang ditimbulkan etanol pada motor dua-tak, lengkap dengan hasil riset dan studi yang pernah dilakukan, seperti dilaporkan fixyourdirtbike.com.
Etanol Mengganggu Pelumasan Oli pada Mesin
Ilustrasi BBM dicampur etanol [Meta AI]
Baca Juga: Harga BBM Terbaru Pertamina Selasa, 4 November 2025: Ada Cashback 10.000
Mesin 2-tak bekerja dengan sistem pelumasan premix, yaitu oli dicampur langsung dengan bensin sebelum masuk ke ruang bakar.
Dalam kondisi normal, molekul oli menempel pada komponen logam dan memberikan pelumasan yang stabil.
Namun saat etanol ditambahkan ke dalam bensin, terjadi masalah besar.
Menurut seorang teknisi senior, “Etanol menciptakan lapisan penghalang, bikin oli susah nempel di logam mesin. Begitu oli nggak nempel, kerusakan tinggal tunggu waktu.”
Akibatnya, mesin cepat aus dan bisa macet mendadak.
Etanol Merusak Komponen Plastik & Karet
Etanol bisa melunakkan material karet dan plastik seperti o-ring, seal, dan gasket.
Jika bensin etanol dibiarkan mengendap dalam mesin dalam waktu lama, komponen ini dapat retak, mengembang, atau hancur.
Hal ini sangat sering terjadi pada motor 2-tak yang jarang dipakai atau disimpan lama.
Membuat Suhu Mesin Lebih Panas
Penelitian oleh Departemen Energi menemukan bahwa bensin etanol—terutama E15—menyebabkan suhu mesin 2-tak meningkat drastis.
Dalam laporan penelitian disebutkan:
“Mesin dua-tak yang menggunakan bahan bakar E15 menunjukkan peningkatan suhu operasi, ketidakstabilan performa, dan kerusakan komponen tertentu.”
Panas berlebih inilah yang sering membuat mesin jebol.
Pemakaian Bahan Bakar Jadi Lebih Boros
Studi Edmunds.com (2007) membuktikan bahwa etanol memiliki efisiensi pembakaran yang lebih rendah dibandingkan bensin biasa.
Hasil tes pada perjalanan San Diego–Las Vegas:
- Bensin biasa: konsumsi 138,2 liter (18,3 mpg)
- E85: konsumsi 189,3 liter (13,5 mpg)
- Selisih hampir 5 mpg, membuat bensin campuran etanol jauh lebih boros.
Peneliti menyimpulkan:
“E85 memberikan efisiensi yang lebih rendah dan biaya perjalanan yang lebih mahal.”
Lalu, Apa Pilihan Pengendara Motor 2-Tak?
Secara teknis, pilihan terbaik adalah tidak menggunakan etanol sama sekali. Sayangnya, SPBU yang menjual bensin bebas etanol kini semakin langka.
Jika Anda terpaksa menggunakannya, mekanik menyarankan:
“Minimal gunakan oli full synthetic atau minyak jarak kualitas tinggi. Ini bisa sedikit mengurangi efek buruk etanol pada pelumasan.”
Meski begitu, perlu diingat: ini hanya solusi darurat, bukan solusi aman.