BAIC Resmi Produksi Mobil di Indonesia, BJ40 Plus Jadi Jagoan Pembuka

Industri otomotif nasional kembali kedatangan pemain besar yang memperluas investasi produksinya.

BAIC, pabrikan otomotif asal Tiongkok, resmi memulai langkah strategis dengan merakit kendaraan di Indonesia.

Model pertama yang diproduksi adalah BAIC BJ40 Plus, SUV bergaya tangguh yang selama ini dikenal sebagai produk impor.

Baca Juga: Konsumen Indonesia Mulai Pindah ke Hybrid, Ini Buktinya dari Data Penjualan Honda

Ekspansi Manufaktur dan Peningkatan TKDN

Proses perakitan BJ40 Plus dilakukan di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Purwakarta, Jawa Barat. Fasilitas ini menjadi basis awal produksi berbagai model BAIC di masa mendatang.

Baca Juga: Resmi Mengaspal di Indonesia, BAIC BJ40 Plus Rakitan Lokal Cuma Rp600 Jutaan

Dengan dimulainya aktivitas perakitan pada tahun 2025, Indonesia secara resmi masuk dalam peta ekspansi manufaktur BAIC di kawasan Asia Tenggara.

Langkah ini menandai perubahan penting dalam strategi BAIC di Indonesia.

Jika sebelumnya seluruh model didatangkan secara utuh, kini perusahaan mulai mengandalkan produksi lokal untuk memperkuat rantai pasokan dan ketersediaan produk.

BAIC menyiapkan investasi yang mencapai puluhan miliar rupiah untuk membangun jalur perakitan serta sarana pendukungnya.

Selain memenuhi pasar domestik, fasilitas ini juga disiapkan untuk menunjang rencana ekspor ke negara tetangga, apabila kebutuhan pasar sudah stabil.

Perusahaan menargetkan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara bertahap.

Dengan peningkatan kapasitas produksi, komponen lokal diproyeksikan menjadi bagian penting dari strategi efisiensi sekaligus kontribusi terhadap industri pendukung di dalam negeri.

Baic Bangun Basis Produksi Mobil Di Tanah Air

Dampak Positif Produksi Lokal

Kehadiran fasilitas perakitan BAIC di Indonesia membawa dampak lebih luas bagi sektor otomotif.

Aktivitas produksi dalam negeri membuka peluang baru bagi penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi, hingga perkembangan industri komponen lokal.

Selain itu, keberadaan BAIC menambah persaingan di segmen SUV, yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan minat konsumen.

BJ40 Plus yang diproduksi lokal diperkirakan akan hadir dengan harga lebih kompetitif dibanding versi impor, sehingga memperbesar potensi penerimaan pasar.

Dengan dirakit secara lokal, konsumen diharapkan mendapat manfaat dari ketersediaan suku cadang yang lebih baik serta layanan purna jual yang lebih terstruktur.

Selain itu, produksi domestik memungkinkan perusahaan melakukan penyesuaian lebih cepat terhadap kebutuhan pasar Indonesia.

BJ40 Plus menjadi model pembuka, namun BAIC menyiapkan jajaran produk lain untuk dirakit di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

Perluasan line-up ini akan menentukan seberapa besar pengaruh BAIC dalam memperebutkan pasar kendaraan di segmen menengah dan premium.

Dengan langkah produksi lokal, BAIC telah mengirimkan sinyal jelas bahwa Indonesia bukan sekadar pasar, melainkan pusat operasi penting di kawasan.