Bengkulu Punya Ubi Cilembu, Rasanya Boleh Diadu

FTNews – Sesuai dengan namanya, ubi cilembu adalah sebuah ubi yang berasal dari Desa Cilembu di Sumedang, Jawa Barat. Ubi cilembu sangat spesial karena ubi ini akan mengeluarkan cairan lengket seperti gula yang rasanya manis.

Akan tetapi, ternyata ubi ini tidak hanya dikembangkan di Desa Cilembu. Sebuah perusahaan bernama Daridesa.id menanamkan ubi cilembu di Dusun Sawah, Rejang Lebong, Bengkulu.

Lingkungan di sana sangat mendukung sehingga ubi cilembu dapat hidup. Hari Hermawan, sebagai insiator dari Daridesa.id, mengatakan dari iklim hingga tanah sangat cocok untuk menanam ubi cilembu.

Awal Mula Menanam Ubi Cilembu

Suasana di Dusun Sawah. Foto: daridesa.id/Hari Hermawan

Pada awalnya, pria yang akrab dipanggil Hari ini sedang berjalan-jalan di sebuah supermarket di Bengkulu. Ketika melihat ubi cilembu, terjadilah sebuah perbincangan bersama manajemen karena ongkos pengirimannya yang mahal. Ia memanfaatkan momen ini untuk membuat suplai ubi cilembu dari Bengkulu.

Hari langsung melakukan pengumpulan informasi apakah ubi ini cocok untuk ditanam di daerah Bengkulu. Ia menemukan kecocokan tersebut di Dusun Sawah, Rejang Lebong. Selain itu, Hari juga mengambil bibit dari Bandung untuk penanamannya.

“(Penanaman ubi cilembu) ini itu mudah ditanam, cost-nya yang kecil, dan organik. Selain itu, memiliki akses pasar yang lebih besar,” ucap Hari kepada FTNews dari Jakarta, Selasa (2/1).

Setelah itu, Hari mendirikan sebuah kelompok tani dari berbagai desa untuk memfasilitasi penanaman ubi cilembu ini.

Penanaman Ubi Cilembu

Petani sedang menanam ubi cilembu. Foto: daridesa.id/Hari Hermawan

Hari mengatakan bahwa ubi yang ia tanam adalah varietas rancing merah. Ubi ini adalah hasil persilangan dari ubi cilembu.

Ubi yang awalnya memiliki umur panen 9 bulan, berkurang menjadi 3,5 bulan. Teknologi genetik mempercepat umur panen ubi tersebut. Hari mengatakan ubi yang memiliki tunas berwarna merah adalah ubi yang akan mereka tanam. 

BACA JUGA:   Pemprov Berharap Tol Bengkulu-Lampung Terealisasi

Penjualannya sejauh ini masih hanya bermitra dengan sebuah supermarket di Bengkulu. Ubi memiliki kriteria khusus sesuai dengan permintaan pasar. Akan tetapi, permasalahannya adalah jika ada ubi yang berada di bawah kriteria, mereka tidak akan membeli ubi tersebut.

Dampak bagi Masyarakat Sekitar

Pengecekan dan sertifikasi ubi oleh Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu. Foto: daridesa.id/Hari Hermawan

“Masyarakat sangat bagus responnya. Selama ada (mata pencaharian) yang sustainable, mereka pasti mau untuk mengerjakannya,” ungkap Hari. 

Petani-petani ini kebanyakan adalah buruh petani karena mereka tidak punya lahan milik sendiri. Sekalipun ada, lahan tersebut hanya sebesar satu petak.

Oleh karena itu, Hari mengumpulkan para petani-petani tersebut dan membuat kelompok tani khusus untuk menanam ubi tersebut. Mereka juga dapat menggunakan lahan-lahan yang mereka punya untuk menanam ubi.

“Menurut saya, petani itu tidak butuh bibit gratis atau pupuk gratis, yang mereka butuhkan hanya akses pasar. Hasil pertanian yang bergelimang tanpa adanya akses pasar tetap akan hanya merugikan para petani,” kata Hari.

“Hilirisasi itu sangat diperlukan. Memperpendek jalur distribusi agar petani dapat menjual hasil tani mereka dengan harga yang layak,” sambungnya.

Sejauh ini, para petani di Rejang Lebong masih sangat bergantung dengan hadirnya tengkulak untuk membeli hasil tani mereka. Akan tetapi, para petani tidak mendapatkan hasil yang maksimal karena tengkulak hanya ingin membeli dengan harga yang murah.

Oleh karena itu, Hari bersama tim Daridesa.id ingin melepas ketergantungan para petani terhadap tengkulak. Sehingga, mereka dapat mendapatkan upah yang layak dari jerih payahnya.

Selain itu, akses pasar menjadi hal yang sangat krusial bagi para petani. Tanpa adanya akses pasar, mereka tidak dapat menjual hasil pertanian mereka. Jika hal ini terjadi, mereka akan kembali menjual hasil pertanian mereka ke tengkulak.

Artikel Terkait

Bengkulu Keluar dari ‘Grup 10 Besar Daerah Inflasi Tertinggi’, Denny: Sekarang Kategori Ideal

FTNews, Bengkulu--- Berkat kerja keras, akhirnya Provinsi Bengkulu berhasil...

Harga Tomat Anjlok, KAGAMA Bengkulu Salurkan 3 Ton Tomat Gratis ke Warga

FTNews, Bengkulu--- Guna mendukung kelangsungan perekonomian hasil tani di...

Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Masih Rendah, Ini Upaya yang Dilakukan

FTNews ---- Kepatuhan masyarakat Bengkulu dalam membayar Pajak Kendaraan...

Kabar Gembira! Disperdag Sediakan Bantuan untuk Toko Kelontong dan Warung, segera Daftar!

FTNews, Kota Bengkulu--- Kabar gembira untuk masyarakat Kota Bengkulu...