Biodata dan Agama Bossman Mardigu, Resmi Dicopot dari Komisaris BJB

Bank BJB (PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk) resmi membatalkan pengangkatan sejumlah komisaris dan direksi baru yang sebelumnya diumumkan pada RUPS Tahunan April 2025 lalu.

Dalam pengumuman resmi pada Jumat (7/11/2025), manajemen BJB menyebutkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 1 Desember 2025.

Agenda utamanya: pembatalan pengangkatan Komisaris Utama Independen, Komisaris Independen, dan Direktur Kepatuhan.

Pembatalan ini merupakan tindak lanjut atas surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bernomor SR-294/PB.02/2025, SR-356/PB.02/2025, dan S-338/KO.12/2025.

Salah satu nama yang terdampak adalah Mardigu Wowiek Prasantyo, atau yang lebih dikenal publik sebagai Bossman Mardigu, yang sebelumnya ditunjuk sebagai Komisaris Utama Independen Bank BJB.

Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil

Bossman Mardigu resmi dicopot dari Komisaris BJB [Instagram]

Bossman Mardigu lahir dari keluarga militer. Ayahnya merupakan perwira Angkatan Udara, sehingga sejak kecil ia sering berpindah kota mengikuti penugasan orang tuanya — mulai dari Palembang, Balikpapan, hingga akhirnya menetap di Jakarta saat SMA.

Julukan “Sontoloyo” melekat padanya sejak kecil. Nama itu diberikan oleh kakeknya, seorang pemilik pesantren, karena Mardigu dikenal kritis dan sering mengajukan pertanyaan “aneh” yang sulit dijawab.

Pendidikan dan Karier Awal

Setelah menamatkan pendidikan di luar negeri, Mardigu sempat bekerja sebagai bankir di salah satu bank ternama Indonesia. Ia kemudian merintis usaha di berbagai bidang, termasuk money changer dan kapal angkut tambang di Kalimantan sejak 1996.

Pada awal 2000-an, ia sempat berdinas di salah satu lembaga intelijen militer Indonesia, namun kemudian beralih ke dunia bisnis.

Perjalanan Bisnis dan Aktivitas Publik

Bossman Mardigu dikenal sebagai pengusaha dengan minat luas, mulai dari energi, gas, mineral, hingga logam mulia (precious metal). Ia juga mendirikan Cyronium, perusahaan berbasis crypto asset.

Selain itu, Mardigu mendirikan Rumah Yatim Indonesia, program sosial yang menampung sekitar 1.000 santri.