Biodata dan Agama Raja Juli Antoni, Menteri Prabowo yang Banyak Dihubungkan dengan Bencana Sumatera
Raja Juli Antoni salah satu pejabat di tingkat nasional yang menjadi sorotan di tengah bencana yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Banjir dan longsor itu telah merenggut ratusan nyawan dan kerusakan yang sangat luas.
Raja Juli Anto yang menjabat sebagai Menteri Kehutanan dinilai harus bertanggung jawab atas kerusakan hutan di Sumatera yang menjadi penyebab bencana. Suara agar Raja Juli meletakkan jabatannya di muka publik kencang berbunyi.
Profil Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni lahir lahir di Pekanbaru, Riau, 13 Juli 1977. Raja Juli Antoni merupakan politikus yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebelum duduk sebagai menteri era Presiden Prabowo Subianto sejak 20 Oktober 2024, ia pernah menjabat Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional. Selain itu, ia juga merangkap sebagai Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Raja Juli Antoni berasal dari keluarga yang dikenal aktif dalam aktivitas sosial dan keagamaan di Riau. Ayahnya, Raja Ramli Ibrahim, merupakan tokoh Muhammadiyah yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PW Muhammadiyah Riau.
Pendidikan dasar keagamaannya ditempuh di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, Jawa Barat. Pengalaman itu membentuk dasar pemikiran religius dan moderat dalam perjalanan intelektualnya.
Ia kemudian meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari UIN Jakarta pada tahun 2001 dengan penelitian tentang ayat-ayat jihad. Studi lanjutnya membawanya ke Inggris dan Australia melalui beasiswa Chevening Award dan ADS.
Usai menyelesaikan gelar doktor di Universitas Queensland, ia aktif sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII). Kehadirannya juga dikenal lewat berbagai tulisan opini di media nasional, dan ia diketahui memeluk agama Islam.
Karier Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni. [ig @rajaantoni]Raja Juli Antoi merupakan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002 dan pernah dipercaya memimpin Maarif Institute sebagai Direktur Eksekutif, lembaga tersebut didirikan oleh tokoh Muhammadiyah terkemuka, Ahmad Syafii Maarif.
Pada tahun 2009, Raja Juli Antoni maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Dapil Jawa Barat IX. Namun ia belum berhasil terpilih karena perolehan suaranya kalah dari Maruarar Sirait dan TB Hasanuddin.
Selain berkiprah di dunia politik, ia juga aktif dalam dinamika organisasi keagamaan Muhammadiyah. Pengalamannya di berbagai organisasi memperkuat posisi dan jejaringnya di kancah nasional.
Ia sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015–2020, namun akhirnya mengundurkan diri. Keputusan tersebut diambil karena ia ingin fokus menjalankan tugas sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ikut ia dirikan bersama para politikus muda.