Nasional

Dinamika PBNU Memanas, Antara Rekomendasi Tebuireng dan Jadwal Pleno

10 Desember 2025 | 05:33 WIB
Dinamika PBNU Memanas, Antara Rekomendasi Tebuireng dan Jadwal Pleno
Hasil Pertemuan Mustasyar NU di Tebuireng Picu Reaksi Nahdliyin

Suasana internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menghangat setelah pertemuan para Mustasyar PBNU di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

rb-1

Pertemuan yang awalnya dirancang sebagai forum silaturahmi dan penyamaan persepsi justru memunculkan gelombang reaksi beragam, baik di lingkungan Nahdliyin maupun di media sosial.

Baca Juga: Biodata dan Agama Charles Holland Taylor, Dicopot sebagai Penasihat Khusus Ketum PBNU

rb-3

Gelombang Reaksi dan Spekulasi di Balik Pembagian Sesi

Pertemuan di Tebuireng diprakarsai oleh sejumlah tokoh senior NU yang menilai perlu adanya konsolidasi di tengah memanasnya isu pergantian kepemimpinan PBNU.

Namun, dinamika menjelang acara berlangsung menyebabkan pertemuan itu terbagi menjadi dua sesi terpisah: satu bersama Rais Aam PBNU dan satu lagi bersama Ketua Umum PBNU saat ini.

Baca Juga: PBNU Tetapkan Awal Ramadan 1446 Hijriah Sabtu 1 Maret 2025

Pembagian sesi tersebut menimbulkan spekulasi mengenai adanya ketidakharmonisan di antara beberapa pihak.

Dari informasi yang beredar, terdapat perbedaan versi mengenai undangan resmi dan daftar nama Mustasyar yang hadir.

Ketidaksinkronan ini memicu sorotan karena dianggap berkaitan dengan legitimasi forum dan tujuan sebenarnya dari silaturahmi tersebut.

Usai pertemuan, sejumlah poin yang disampaikan oleh para tokoh sepuh NU menegaskan pentingnya menjaga ketertiban organisasi dan memastikan setiap langkah sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Imbauan agar tidak mengambil kebijakan di luar prosedur, termasuk terkait rencana pleno PBNU, menjadi sorotan utama.

Sementara itu, gelombang reaksi cepat muncul di media sosial. Sebagian pihak menilai pertemuan Tebuireng sebagai upaya menengahi ketegangan internal dan mendorong islah.

Namun, tidak sedikit pula yang memandang bahwa hasil pertemuan hanyalah bentuk rekomendasi moral para sesepuh dan tidak memiliki kekuatan mengikat terhadap agenda organisasi.

Rencana Pleno Pbnu Jadi Polemik Usai Silaturahmi SesepuhRencana Pleno Pbnu Jadi Polemik Usai Silaturahmi Sesepuh

Titik Konflik: Antara Imbauan Sesepuh dan Rencana Pleno PBNU

Perdebatan pun semakin mengemuka ketika rencana pleno PBNU yang dijadwalkan digelar pada 9–10 Desember tetap mendapat dukungan dari sebagian kalangan.

Sementara pihak lain menuntut agar agenda tersebut ditunda demi menghormati aspirasi yang disampaikan dalam forum Tebuireng.

Situasi ini menunjukkan bahwa dinamika internal PBNU memasuki fase yang cukup sensitif.

Di satu sisi, ada dorongan untuk memperkuat tertib organisasi, sementara di sisi lain muncul kekhawatiran bahwa keputusan tergesa-gesa dapat memperdalam perbedaan pandangan di tubuh NU.

Hingga kini, belum ada kesimpulan final mengenai apakah pleno akan berjalan sesuai jadwal atau mengalami penyesuaian.

Namun yang jelas, respons publik terutama dari warga nahdliyin di media sosial memperlihatkan bahwa isu ini tidak lagi menjadi wacana ruang tertutup, melainkan telah menjadi perhatian luas umat.

Tag PBNU NahdlatulUlama Tebuireng OrganisasiIslam PlenoPBNU MustasyarNU DinamikaNU Nahdliyin