Jepang Luput dari Ancaman Tsunami Setelah Gempa Besar Magnitudo 6,9 di Lepas Pantai Iwate
Sebuah gempa bermagnitudo 6,9 dengan intensitas 4 pada skala intensitas seismik Jepang mengguncang wilayah lepas pantai Prefektur Iwate pada Minggu malam, 9 November 2025.
Gempa tersebut sempat memicu gelombang tsunami setinggi 20 sentimeter di beberapa area dan mendorong perintah evakuasi di sejumlah kotamadya Jepang.
Peringatan Tsunami Dicabut
Baca Juga: Gempa Hari Ini di Bekasi, Magnitudo 4,9: Getaran Kuat, Warga Panik
Dikutip The Japan Times, setelah gempa yang terjadi pada pukul 17.03, peringatan tsunami dikeluarkan untuk Prefektur Iwate, memperingatkan kemungkinan gelombang hingga 1 meter.
Peringatan tersebut dicabut sesaat setelah pukul 20.00. Gempa tersebut awalnya dilaporkan bermagnitudo 6,7, kemudian diperbarui oleh Badan Meteorologi Jepang menjadi 6,9.
Baca Juga: AS Keluarkan Peringatan Aneh kepada Warganya di Jepang: Waspada Serangan Beruang
Japan Meteorological Agency (JMA) menyebutkan tsunami setinggi 20 sentimeter teramati di Pelabuhan Ofunato di Iwate pada pukul 18.25, sementara gelombang 20 sentimeter lainnya terlihat di Pelabuhan Kuji di Iwate pada pukul 17.52.
Gempa awal tersebut tercatat dengan shindo 4 di Kota Morioka dan Kota Yahaba di Iwate, serta di Kota Wakuya di Prefektur Miyagi yang berdekatan. Hingga pukul 20.30, 11 gempa susulan terjadi di wilayah yang sama, termasuk satu gempa bermagnitudo 6,3 dengan shindo 3.
Korban dan Kerusakan akibat Gempa
Ilustrasi tsunami. [jma.go.jp]
Tidak ada laporan awal mengenai korban maupun kerusakan akibat gempa tersebut.
East Japan Railway menyatakan bahwa Tohoku Shinkansen sempat kehilangan daya dan operasionalnya dihentikan sementara antara Stasiun Sendai dan Shin-Aomori.
Tohoku Electric Power mengatakan tidak ada kelainan yang terdeteksi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Onagawa di Prefektur Miyagi.
Perdana Menteri Sanae Takaichi memposting pesan di akun X miliknya yang meminta warga menjauh dari pantai dan tetap waspada terhadap gempa susulan serta gelombang tsunami yang masih mungkin terjadi.
Seorang pejabat JMA menyatakan dalam konferensi pers pada Minggu malam bahwa gempa dengan intensitas serupa atau lebih kuat dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.