Mobile Ad
Injeksi Botox Palsu, 11 dari 22 Korbannya Dirumahsakitkan

Jumat, 26 Apr 2024

FTNews - Banyak orang yang ingin menjaga wajahnya agar tetap terlihat muda dan kencang dengan menggunakan botox. Orang-orang rela mengeluarkan biaya yang besar agar wajahnya tetap terlihat “sempurna”.

Akan tetapi, hal yang berbahaya terjadi di Amerika Serikat (AS) sana. Pasalnya, sebanyak 22 orang jatuh sakit setelah mendapatkan injeksi botox. Sementara itu, 11 di antaranya harus masuk ke dalam rumah sakit pada bulan November 2023 hingga Maret 2024.

Mereka mengalami gejala seperti penglihatan kabur dan nafas pendek. Usut punya usut, ternyata mereka mendapatkan injeksi botox palsu dari spa ataupun rumah seseorang.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) langsung mengeluarkan surat peringatan pada hari Selasa (23/4) terkait permasalahan ini. Mereka mengumumkan para dokter akan bahaya dari botox palsu atau suntikan toksin botulinum (botox) yang salah penanganannya.

Namun, dari 22 orang yang memiliki gejala keracunan botox, tidak ada yang sampai mengalami botulisme. Injeksi botox palsu berpotensi untuk menimbulkan bakteri yang bersirkulasi di darah dan merusak sistem saraf penerimanya. CDC mengatakan bahwa kasus botulisme ini sangatlah jarang terjadi.

Kasus Keracunan Botox


Ilustrasi penyuntikan botox. Foto: canva

Pada tanggal 18 April 2024, CDC mencatat sebanyak 22 orang mengalami gejala-gejala keracunan ini. Mulai dari California, Colorado, Florida, Illinois, dan tujuh negara bagian lainnya.

Gejala-gejala tersebut muncul dari tanggal 4 November 2023 hingga 31 Maret 2024. Seluruh penderita merupakan wanita yang berumur dari 25 hingga 59 tahun. Mereka semua melaporkan bahwa telah menerima injeksi botox tanpa lisensi atau pun individu yang terlatih.

Rata-rata, gejala dari keracunan tersebut muncul setelah tiga hari mereka menerima injeksi botox palsu tersebut. Selain itu, di sekitar lokasi injeksi, terdapat gejala seperti penglihatan yang kabur, mulut kering, berbicara tidak jelas, nafas pendek, dan merasa lemas.

Dari 22 individu, sebanyak enam dicurigai mengalami botulism. Namun, ternyata mereka aman dari penyakit tersebut setelah hasil lab yang lengkap keluar.

Oleh karena itu, Foods and Drugs Administration (FDA) meminta agar masyarakat AS untuk menggunakan botox yang sudah berlisensi. Selain itu, pastikan mendapatkan perlakuan ini dari pihak-pihak yang terlatih.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement