Mobile Ad
Kenali Bahaya Hilangkan Rambut dengan Laser

Selasa, 26 Mar 2024

FTNews - Banyak orang yang rela melakukan apapun agar mendapatkan penampilan yang mereka ingin dan idamkan. Salah satu metodenya adalah menghilangkan rambut.

Terdapat berbagai macam metode untuk menghilangkan rambut-rambut yang mereka tidak inginkan dari tubuhnya. Secara konvensional, biasanya mereka akan melakukan waxing.

Namun, kini terdapat sebuah metode menghilangkan rambut menggunakan laser. Tetapi, adakah efek sampingnya?

Di Amerika Serikat, FDA (Food and Drug Administration) memperbolehkan metode ini untuk menghilangkan rambut. Mereka menganggap bahwa metode ini adalah aman dan efektif jika prosedur dilakukan secara tepat.

Tapi, banyak orang yang komplain terkait efek samping seperti kulit yang berkeriput dan mempercepat pertumbuhan rambut. Akan tetapi, apakah ini sebuah kekhawatiran yang benar?

Melansir New York Post, kejadian percepatan pertumbuhan rambut saat menggunakan laser bernama paradoxical hypertrichosis. Ini merupakan kejadian yang sangat langka terjadi.

Ilustrasi penghilangan rambut dengan metode laser. Foto: canva

Sangat Langka


Paradoxical hypertrichosis cenderung akan hadir pada pasien berkulit gelap atau pemilik kondisi seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS).

“Tidak ada yang Anda lakukan untuk menghindari itu. Antara ini terjadi kepada Anda atau tidak akan, tetapi ini sangat langka,” jelas Chris Bustamante, perawat kecantikan dan pendiri Lushful Aesthetics kepada New York Post.

Elizabeth Botte, seorang ahli kecantikan bersertifikat medis, menjelaskan bahwa kejadian ini sangatlah jarang.

“(Paradoxical hypertrichosis) jarang dapat terjadi dan kemungkinan dapat terjadi karena beberapa faktor seperti perubahan hormon dan pengaturan laser yang salah,” jelasnya.

Sementara itu, klaim seperti membuat kulit menjadi keriput dalam perlakuan ini juga hanya mitos belaka.

“Pengeriputan pada kulit setelah penghilangan rambut tidak mungkin terjadi. Tidak ada penelitian yang dapat mendukung ini dan ini tidak masuk akal bahwa gelombang laser yang digunakan akan berdampak pada pelemahan kulit,” ungkap Bustamante.

Botte menjelaskan bahwa kemungkinan pengeriputan ini berasal dari penambahan umur atau faktor lain yang tidak berkaitan dengan perlakuan.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement