Mobile Ad
Punya Daya Tarik, Mahasiswa UTS Australia Luncurkan Buku Tentang DIY

Rabu, 20 Mar 2024

FTNews - Tahun lalu, mahasiswa dari University of Technology Sydney (UTS), Australia melakukan edutrip ke Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Rombongan mahasiswa tersebut berasal dari jurusan Desain, Fakultas Design, Architecture, and Building.

Edutrip ini mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Pemerintah Kota Yogyakarta. 

Usai kunjungan, mereka membuat sebuah buku yang mereka beri judul “Atlas of Sustainable Design in Yogyakarta”.

Menerima buku ini, Menparekraf Sandiaga Uno, mengapresiasi atas peluncuran buku karya dari 42 mahasiswa UTS.

“Ini buku yang sangat tepat sekali waktunya dan sangat diperlukan karena kita bicara mengenai pariwisata dan ekonomi kreatif hijau,” ungkapnya di acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” baru-baru ini.

Harapannya, buku ini dapat memperkaya referensi dalam merancang kegiatan edutrip lainnya. Serta, dapat mendorong promosi dan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Sandiaga juga tidak lupa untuk berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja sama sehingga buku ini dapat terealisasi. 

“Terima kasih kepada Taman Wisata Candi Borobudur, juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Yogyakarta, serta Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta yang sudah berkolaborasi,” ujarnya.

Ketua Tim Pemasaran Pariwisata Pasar Australia dan Oceania, Laura Hudayati, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Terutama, dibantu dengan adanya keterlibatan stakeholder pendidikan yang berada di dalam organisasi, pemasaran ini akan lebih terbantu.

“Kebetulan UTS ada program rutin melakukan kegiatan perjalanan wisata ke luar negeri selama 14 hari bernama Program Global Work Studio,” jelas Laura.

“Yang tujuannya, untuk mengaplikasikan kreativitas desain mahasiswa dalam konsep lintas budaya,” lanjutnya.

Tugu Yogyakarta. Foto: Wikipedia

Alasan Memilih Yogyakarta 


Sustainability Program Coordinator dari UTS, Kestity A Pringgoharjono, mengungkapkan alasan mengapa memilih Yogyakarta sebagai tujuan kegiatannya. 

Ia mengatakan bahwa Yogyakarta memiliki kelengkapan berbagai hal untuk menunjang studi mahasiswanya. Mulai dari sejarah, sosial, budaya, desain, arsitektur, dan juga kreativitas.

“Mahasiswa kami bagi ke dalam 14 kelompok dan masing-masing kelompok melakukan analisis terhadap satu pelaku UMKM dari sisi sustainablity,” ujar Kestity.

Selain itu, ia mengatakan para mahasiswa juga mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Tidak hanya mengaplikasikan pembelajaran kuliah mereka, tetapi juga dapat mengunjungi destinasi seperti Malioboro, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan lain sebagainya.

“Kami juga melakukan penanaman 200 pohon berkolaborasi dengan Komunitas Tanam Lestari dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Yogyakarta sebagai persembahan kami untuk offset karbon emisi kami,” jelas Kestity.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement