Mengapa Jepang Sering Gempa Bumi? Hari Ini Diguncang Magnitudo 6,6
Jepang hari ini, Selasa (14/1/2025) diguncang gempa bumi dengan kekuatan magnitude 6,6 melanda wilayah barat daya pada Senin (13/1/2025) pukul 21.19 waktu setempat, menurut badan metereologi Jepang.
Awalnya, badan meteorologi Jepang menyampaikan informasi bahwa gempa bumi yang terjadi sebesar magnitudo 6,9 namun kemudian direvisi menjadi 6,8 dan terakhir direvisi lagi menjadi 6,6.
Peringatan tsunami pun menggemar dan meminta warga menjauh dari wilayah pesisir.
Baca Juga: Gempa 4,9 Magnitudo Guncang Garut Jawa Barat
Sejauh ini belum ada laporan kerusakan langsung, dan warga di beberapa wilayah pesisir diminta mengungsi sebagai tindakan pencegahan.
NHK TV melaporkan seorang pria mengalami luka ringan di Kyushu setelah jatuh dari tangga. Kereta pun berhenti beroperasi di Stasiun Miyazaki, yang menyebabkan penumpang terlantar.
NHK juga melaporkan tsunami, yang diperkirakan setinggi 3,2 kaki, mencapai daratan dalam waktu 30 menit setelah gempa.
Baca Juga: Waspada! Kapan Gempa Megathrust Guncang Indonesia?
Air yang terdeteksi di Pelabuhan Miyazaki berukuran 8 inci, kata laporan tersebut.
Mengapa gempa bumi sering terjar di Jepang?
Lokasi geografis
Jepang terletak di wilayah yang disebut Cincin Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire, yaitu daerah yang memiliki aktivitas seismik tinggi karena pertemuan beberapa lempeng tektonik.
Lempeng tektonik
Jepang terletak di persimpangan empat lempeng tektonik: Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, dan Lempeng Amerika Utara. Pergerakan lempeng-lempeng ini menyebabkan gempa bumi.
Aktivitas vulkanik
Jepang memiliki banyak gunung berapi aktif, yang juga dapat memicu gempa bumi.
Kapan gempa bumi terparah di Jepang?
Gempa bumi besar di kanto terjadi pada 1 September 1923, dengan kekuatan magnitude 7,9. Gempa tersebut menewaskan sekitar 142.000 orang dan menghancurkan Tokyo dan Yokohama.
Gempa bumi besar di wilayah timur Jepang pada 11 Maret 2011, dengan kekuatan 9,1 SR. Gempa tersebut memicu tsunami yang menghancurkan wilayah pantai timur Jepang, menewaskan sekitar 15.894 orang.
Kapan kerugian paling besar akibat gempa bumi di Jepang?
Gempa Bumi di wilayah timur Jepang Timur pada 11 Maret 2011 menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 21,5 triliun yen atau sekitar Rp 2.700 triliun pada saat itu.
Gempa Bumi besar di Kanto pada 1 September 1923 menyebabkan kerugian ekonomi diperkirakan sekitar 2,8 triliun yen atau sekitar Rp 350 triliun pada saat itu.
Ketika gempa terjadi, warga Jepang memiliki prosedur evakuasi dan keselamatan yang terstruktur. Berikut beberapa langkah yang biasanya dilakukan:
Apa yang dilakukan warga Jepang sebelum Gempa?
Pendidikan keselamatan
Warga Jepang mendapatkan pendidikan keselamatan gempa sejak usia dini.
Rencana evakuasi
Setiap rumah, sekolah, dan tempat kerja memiliki rencana evakuasi yang jelas.
Simulasi gempa
Dilakukan secara berkala untuk mempersiapkan warga.
Apa yang dilakukan warga Jepang saat gempa bumi terjadi?
Berlindung di bawah meja
Jika berada di dalam ruangan, berlindung di bawah meja atau tempat yang stabil.
Menghindari jendela dan dinding
Jauhi jendela, dinding, dan benda-benda yang dapat jatuh.
Tetap tenang
Jangan panik dan ikuti instruksi dari pihak berwenang.
Matikan peralatan
Matikan peralatan listrik dan gas untuk mencegah kebakaran.
Apa yang dilakukan warga Jepang setelah gempa terjadi?
Evakuasi
Ikuti rencana evakuasi yang telah ditentukan.
Periksa kerusakan
Periksa kerusakan bangunan dan lingkungan sekitar.
Mencari bantuan
Jika terluka atau membutuhkan bantuan, hubungi layanan darurat.
Mengikuti instruksi
Ikuti instruksi dari pihak berwenang dan pengawas keselamatan.
Apa yang dipersiapkan warga Jepang untuk menghadapi kondisi darurat?
Kits keselamatan
Setiap rumah memiliki kits keselamatan yang berisi makanan, air, dan obat-obatan.
Radio dan senter
Siapkan radio dan senter untuk komunikasi dan penerangan.
Uang tunai
Simpan uang tunai untuk kebutuhan darurat.
Apa yang dimiliki warga Jepang untuk teknologi keselamatan?
Sistem peringatan dini: Jepang memiliki sistem peringatan dini gempa yang dapat mendeteksi gempa sebelum terjadi.
Aplikasi keselamatan
Banyak aplikasi keselamatan yang tersedia untuk membantu warga Jepang dalam situasi darurat.
Bagaimana teknologi dan infrastruktur di Jepang untuk beradaptasi dengan gempa bumi?
Sistem peringatan dini
Jepang memiliki sistem peringatan dini gempa yang akurat.
Bangunan tahan gempa
Bangunan dirancang dengan teknologi anti-gempa.
Jalan dan infrastruktur
Jalan dan infrastruktur dibangun untuk mengurangi kerusakan.
Sistem proteksi tsunami
Pantai-pantai dilindungi dengan sistem proteksi tsunami.
Sumber: CBS News / Badan Meteorologi Jepang (JMA) / Kementerian Keselamatan Publik Jepang