Moral Pendakwah Dipertanyakan, Gus Ilham Viral Karena Aksi Cium Anak di Depan Jamaah
Dalam beberapa hari terakhir, publik Indonesia dihebohkan oleh viralnya video pendakwah muda asal Kediri, Gus Ilham Yahya, yang kedapatan melakukan aksi mencium anak perempuan di atas panggung saat acara pengajian.
Video tersebut memicu gelombang reaksi keras di media sosial, mulai dari kecaman hingga perdebatan moral dan hukum terkait perilaku seorang tokoh agama di ruang publik.
Peristiwa ini terjadi dalam sebuah acara pengajian di Kediri, Jawa Timur.
Dalam video yang beredar luas, terlihat Gus Ilham memeluk dan mencium pipi seorang anak perempuan tanpa izin orang tuanya.
Bahkan, dalam momen yang terekam jelas, ia tampak memasukkan pipi anak tersebut ke dalam mulutnya di hadapan jamaah. Aksi ini langsung menuai kecaman dari banyak pihak.
Warganet menilai tindakan tersebut tidak pantas dan melanggar norma kesopanan, terlebih dilakukan oleh seorang pendakwah muda yang memiliki banyak pengikut dan dianggap sebagai teladan moral masyarakat.
Respons Publik dan Reaksi Ulama
Gelombang kritik terhadap Gus Ilham datang dari berbagai kalangan, termasuk pejabat dan ulama. Wakil Menteri Agama Romo Syafi'i menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak pantas dan tidak sesuai ajaran moral Islam.
Sejumlah tokoh agama pun menyayangkan perilaku itu karena dinilai dapat mencoreng citra dakwah.
Banyak yang menilai, aksi tersebut berpotensi membuka pintu bagi perilaku tidak etis lainnya di lingkungan keagamaan.
Sementara itu, Gus Ilham Yahya telah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.
Ia mengaku tindakannya tidak bermaksud melakukan pelecehan dan menyesal telah bertindak tanpa berpikir panjang.
Namun, warganet tetap menuntut adanya proses hukum untuk memastikan perlindungan terhadap anak.
Analisis Moral dan Hukum
Gus Ilham Yahya. [Instagram]Secara moral, tindakan memeluk dan mencium anak kecil tanpa izin di ruang publik terlebih dalam konteks acara dakwah dinilai melanggar batas etika dan norma sosial.
Seorang pendakwah dituntut untuk menjaga perilaku dan menjadi teladan, bukan justru menimbulkan kontroversi.
Dari sisi hukum, tindakan tersebut dapat masuk dalam kategori pelanggaran kesusilaan dan perlindungan anak.
Jika terbukti ada unsur pelecehan, aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti kasus ini berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak.
Dampak terhadap Citra Pendakwah dan Dunia Dakwah
Kasus ini berdampak besar terhadap reputasi Gus Ilham, yang sebelumnya dikenal sebagai pendakwah muda populer di media sosial.
Kontroversi tersebut membuka diskusi lebih luas tentang pentingnya etika dakwah, terutama dalam berinteraksi dengan anak-anak dan perempuan di ruang publik.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua tokoh agama agar menjaga batas moral dan perilaku sopan santun, demi menjaga martabat dakwah dan kepercayaan umat.