Museum Louvre Banjir Gara-Gara Bocor, Ratusan Koleksi Buku Langka Abad Ke-19 Rusak
Museum Louvre yang terkenal di Paris, Prancis mengalami kerusakan signifikan setelah ratusan buku di Departemen Antiquites Egyptiennes terdampak kebocoran air. Pihak museum menyatakan bahwa antara 300 hingga 400 buku penelitian mengalami kerusakan.
Koleksi yang rusak mencakup buku-buku langka dari abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang digunakan oleh para peneliti. Kerusakan ini dinilai serius karena buku-buku tersebut merupakan referensi penting dalam kajian egyptologi.
Kebocoran Museum
Baca Juga: Bikin Israel Kalang Kabut, Presiden Macron Umumkan Prancis Akan Akui Palestina sebagai Negara
Kebocoran air pertama kali ditemukan pada 27 November, saat staf perpustakaan Museum Louvre mendapati aliran air masuk ke ruang penyimpanan. Temuan awal menunjukkan bahwa air berasal dari jaringan hidrolik di sayap Mollien.
Jaringan hidrolik tersebut merupakan sistem yang memasok peralatan pemanas dan ventilasi perpustakaan. Sistem ini sebenarnya sudah tidak aktif selama berbulan-bulan dan sedang menunggu proses penggantian pada September 2026.
Baca Juga: Heboh Video Detik-Detik Perampok Museum Louvre Paris Kabur Lewat Tangga Mekanik
Pihak museum mengungkapkan bahwa penyebab kebocoran adalah terbukanya sebuah pipa secara keliru. Dugaan sementara menunjukkan adanya kesalahan teknis saat pekerjaan internal berlangsung.
Air yang merembes kemudian menyebar ke rak dan meja penyimpanan buku, sehingga merusak dokumen ilmiah dan jurnal egyptologi. Petugas langsung melakukan upaya penyelamatan darurat, termasuk pengeringan dan pemisahan dokumen yang terendam.
Perampokan Museum Louvre
Video Perampok Museum Louvre Kabur. [X @Spectateursfr]Louvre memastikan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden ini. Tim konservasi museum juga mulai menilai tingkat kerusakan masing-masing buku dan rencana restorasinya.
8. Insiden kebocoran ini terjadi setelah museum berada dalam sorotan publik akibat perampokan besar pada 19 Oktober. Perampokan tersebut mencoreng reputasi keamanan Louvre di mata masyarakat internasional.
9. Peristiwa perampokan itu digambarkan sebagai aksi yang sangat terencana dan berlangsung dalam waktu singkat. Beberapa barang berharga berhasil dibawa kabur sebelum petugas keamanan dapat merespons.
10. Akibat perampokan itu, Louvre menutup salah satu galeri pada November karena dinilai sudah terlalu usang dan rentan. Penutupan dilakukan sebagai langkah kehati-hatian untuk mencegah risiko keamanan tambahan.
11. Untuk mendukung rencana modernisasi dan peningkatan sistem keamanan, Louvre akan menaikkan harga tiket masuk bagi pengunjung non-Eropa sebesar 45% mulai 2026. Museum yang menerima 8,7 juta pengunjung pada 2024 ini berharap langkah pembaruan dapat memulihkan kepercayaan publik.