Prabowo Tunjuk KSAD Maruli Simanjuntak Jadi Satgas Percepatan Perbaikan Infrastruktur
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, sebagai komandan percepatan perbaikan infrastruktur.
Hal ini disampaikannya saat melakukan peninjauan lokasi terdampak bencana banjir bandang, Minggu 7 Desember 2025.
“Jadi setelah saya lihat kondisi. Kerja semua instansi baik. Bahu membahu sama rakyat sama pemerintah daerah, polisi, tentara semua bekerja,” ujarnya.
Baca Juga: Pemilu 2024 di Puncak Musim Hujan: Mitigasi Ancaman Bencana!
Sebagai langkah percepatan, Presiden Prabowo menunjuk KSAD sebagai Satgas Percepatan Perbaikan Infrastruktur di Aceh.
Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi Aceh. [Youtube]“Saya tunjuk nanti Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) sebagai Satgas (Satuan Tugas) percepatan perbaikan jembatan untuk membantu PU (Pekerjaan Umum) dan pemerintah daerah karena punya banyak pasukan Zeni, pasukan konstruksi, pasukan pembangunan, pasukan teritorial. Jadi bisa segera membantu,” pungkasnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Aceh untuk melakukan peninjauan lokasi terdampak bencana banjir bandang, Minggu 7 Desember 2025.
Baca Juga: BMKG: Februari Puncak Musim Hujan, Siaga Potensi Bencana
Kedatangan Prabowo melakukan peninjauan di Kabupaten Bireuen didampingi oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf.
Dilihat dari unggahan youtube Sekretariat Presiden, tampak Prabowo meninjau proses perbaikan akses jembatan yang putus diterjang banjir bandang.
Prabowo juga tampak menyapa warga terdampak bencana di Kabupaten Bireuen, Aceh.
Dalam peninjauan itu, Prabowo menegaskan perbaikan infrastruktur jembatan, bendungan, jalan yang rusak diterjang banjir bandang menjadi prioritas pemerintah.
Prabowo menegaskan pihaknya juga akan menghapus utang kredit para korban yang terdampak bencana.
"Utang-utang KUR, karena ini keadaan alam kita akan hapus, jadi petani gak usah khawatir tidak bisa kembalikan utang," tukasnya.
Diketahui, korban bencana banjir Sumatera yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, terus bertambah signifikan.
Banjir Aceh. [Istimewa]Dilihat dari rekapitulasi data bencana di laman BNPB, pada Sabtu 6 Desember 2025, tercatat korban meninggal dunia akibat bencana banjir mencapai 916 jiwa, dan 274 orang masih hilang.
BNPB juga mencatat 4,2 ribu orang luka-luka, 1,3 ribu fasilitas umum rusak yang tersebar di 52 kabupaten di ketiga provinsi tersebut.
Adapun kabupaten/kota yang paling parah terdampak bencana yakni Agam dengan jumlah korban 172 jiwa, Aceh Utara 128 jiwa, Tapanuli Tengah 102 jiwa, Tapanuli Selatan 85 jiwa dan Aceh Tamiang 57 jiwa.