FTNews - Kasus serangan siber terjadi pada perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple. Peretas menargetkan 1.46 miliar ID Applepengguna aktif di seluruh dunia.
Peretas menggunakan teknik phishing dengan mengirimkan email dan SMS menyerupai Apple. Email dan pesan palsu ini mencoba membuat korban mengklik tautan untuk membaca pemberitahuan penting tentang iCloud.
Perusahaan keamanan Symantec menemukan tautan phishing ini mengarah pada ke situs web palsu yang meminta pengguna menuliskan nomor ID Apple mereka. Sasarannya adalah 1.46 miliar ID Apple pengguna. Situs palsu ini juga menampilkan captcha agar terlihat seperti situs asli.
[caption id="attachment_182765" align="aligncenter" width="1600"] miliar ID Apple. Foto: Apple
"Pelaku phishing terus menargetkan Apple ID karena penggunaannya yang tersebar luas, sehingga dapat memberikan akses ke banyak calon korban. Kredensial ini bernilai tinggi, memberikan kendali atas perangkat, akses ke informasi pribadi dan keuangan, dan potensi pendapatan melalui pembelian yang tidak sah," tulis Symantec dalam laman resminya, dikutip Phone Arena Senin (8/7).
Merespon kasus serangan 1.46 miliar ID Apple, perusaah meminta pengguna agar menambahkan otorisasi dua faktor (2FA) untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra pada ID Apple. Keamanan ini penting, sebab 2FA akan mengirim pesan SMS dengan kode keamanan sebelum pengguna login.
Setelah peretas mengakses ID Apple, mereka dapat mengunci perangkat dan menggasak isi rekening korban. Namun, dengan otorisasi dua faktor, pengguna masih bisa mengantisipasi serangan yang terjadi.
[caption id="attachment_182766" align="aligncenter" width="800"] Otorisasi dua faktor. Foto: Macrumors
Cara aktifkan otorisasi dua faktor Agar Tak menjadi Sasaran 1.46 miliar ID Apple
Cara mengaktifkan otorisasi dua faktor cukup mudah. Pengguna perlu membuka pengaturan di perangkat, pilih Masuk & Keamanan. Kemudian, ketuk aktifkan Otorisasi Dua Faktor, lalu Lanjutkan.
Kemudian, masukkan nomor telepon terpercaya. Nomor ini digunakan untuk mengirim kode 2FA. Ketika pengguna login, kode secara otomatis akan terkirim ke nomor tersebut.
Peretas menggunakan teknik phishing dengan mengirimkan email dan SMS menyerupai Apple. Email dan pesan palsu ini mencoba membuat korban mengklik tautan untuk membaca pemberitahuan penting tentang iCloud.
Perusahaan keamanan Symantec menemukan tautan phishing ini mengarah pada ke situs web palsu yang meminta pengguna menuliskan nomor ID Apple mereka. Sasarannya adalah 1.46 miliar ID Apple pengguna. Situs palsu ini juga menampilkan captcha agar terlihat seperti situs asli.
[caption id="attachment_182765" align="aligncenter" width="1600"] miliar ID Apple. Foto: Apple
"Pelaku phishing terus menargetkan Apple ID karena penggunaannya yang tersebar luas, sehingga dapat memberikan akses ke banyak calon korban. Kredensial ini bernilai tinggi, memberikan kendali atas perangkat, akses ke informasi pribadi dan keuangan, dan potensi pendapatan melalui pembelian yang tidak sah," tulis Symantec dalam laman resminya, dikutip Phone Arena Senin (8/7).
Merespon kasus serangan 1.46 miliar ID Apple, perusaah meminta pengguna agar menambahkan otorisasi dua faktor (2FA) untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra pada ID Apple. Keamanan ini penting, sebab 2FA akan mengirim pesan SMS dengan kode keamanan sebelum pengguna login.
Setelah peretas mengakses ID Apple, mereka dapat mengunci perangkat dan menggasak isi rekening korban. Namun, dengan otorisasi dua faktor, pengguna masih bisa mengantisipasi serangan yang terjadi.
[caption id="attachment_182766" align="aligncenter" width="800"] Otorisasi dua faktor. Foto: Macrumors
Cara aktifkan otorisasi dua faktor Agar Tak menjadi Sasaran 1.46 miliar ID Apple
Cara mengaktifkan otorisasi dua faktor cukup mudah. Pengguna perlu membuka pengaturan di perangkat, pilih Masuk & Keamanan. Kemudian, ketuk aktifkan Otorisasi Dua Faktor, lalu Lanjutkan.
Kemudian, masukkan nomor telepon terpercaya. Nomor ini digunakan untuk mengirim kode 2FA. Ketika pengguna login, kode secara otomatis akan terkirim ke nomor tersebut.