Sejumlah negara melarang peredaran anggur shine muscat yang diimpor dari Cina. Itu disebabkan, buah tersebut diduga mengandung banyak bahan kimia berbahaya, termasuk klorpirifos.

Merespon perihal isu anggur impor dari Cina itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan koordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam merespons isu kontaminasi pestisida pada anggur Shine Muscat di Thailand dan Malaysia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman dalam keterangannya menyebut, setiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda bagi manusia. Tergantung pada jumlah asupan, yakni residu yang ada dalam bahan makanan, dan lama paparan. Serta senyawa kimia dalam pestisida tersebut,

Paparan pestisida, katanya, akan menimbulkan dampak kesehatan seperti gangguan kinerja endokrin dan gangguan fungsi hati dan ginjal, yang disebabkan oleh pestisida dengan efek sistemik.

Anggur shine muscat (pixabay)

"Pestisida dengan efek sistemik diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman, sehingga residunya dapat bertahan di dalam buah atau bagian tanaman lainnya, bahkan setelah dicuci," kata Aji dalam keterangan tertulisnha, Selasa (29/10/2024).

Ia menjelaskan, untuk pestisida non sistemik yang bekerja di permukaan tanaman, residunya cenderung menempel di luar dan lebih mudah dihilangkan melalui pencucian. Namun, dosis dan jangka waktu yang lama, berpotensi juga menimbulkan gangguan neurologis dan hormon.

Dia pun mengingatkan publik agar memperhatikan sejumlah hal dalam mengolah sayur dan buah-buahan, misalnya mencuci buah secara seksama dengan air mengalir atau merendam dengan larutan tertentu, seperti larutan garam atau cuka, untuk mengurangi residu pestisida.

"Memilih produk buah yang organik yang tidak menggunakan pestisida, memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi," ujar dia.

Publik juga diimbau untuk memeriksa label negara asal dan informasi terkait sertifikasi keamanan pangan yang dapat memberikan penjelasan tentang kualitas pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh perusahaan penghasil buah.