FT News - Media sosial merupakan salah satu platform di mana netizen-netizen dapat mengungkapkan pemikirannya secara daring.
Hal tersebut juga menjadi sorotan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika ia menjadi pembicara di acara diskusi yang bertajuk Demokrasi Dalam Genggaman Kepemimpinan Anak Muda di Pendopo Wisma UGM, Senin (9/8).
Dalam acara tersebut, Anies membahas mengenai Pemilihan Presiden 2024 yang baru ia lewatkan.
Ia maju bersama Muhaimin Iskandar atau dikenal sebagai Cak Imin. Kedua calon tersebut diusung oleh Partai Nasdem, PKS, dan PKB.
[caption id="attachment_132164" align="alignnone" width="1000"] Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri halaqoh pemikiran politik Sunan Ampel di salah satu hotel di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). (ANTARA/Fauzi Lamboka)
Namun, pasangan tersebut harus merasakan kekalahan dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dengan Koalisi Indonesia Maju-nya.
Anies menyinggung bahwa pamornya memang kalah telak di platform TikTok. Namun, ia merasa dirinya menang di X (sebelumnya Twitter).
"Di TikTok kita tumbang. Tapi di Twitter, yang orang lebih kritis di situ kita mengalami kemenangan. Karena di situ ada akal sehat" jelasnya.
[caption id="attachment_170377" align="alignnone" width="696"] X. Foto: TechCrunch
Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada kebohongan yang dapat disembunyikan di dalam X.
"Di Twitter kan tidak bisa kebohongan. Luar biasa. Wong motret jendela aja bisa ketahuan kok," ungkap Anies.
Akan tetapi, ia tidak mengelaborasi lebih lanjut terkait potret jendela yang ia maksud.
[caption id="attachment_156249" align="alignnone" width="696"] Ilustrasi TikTok. Foto: canva
Ternyata, sebuah penelitian dari Reuters Institute mengatakan hal yang serupa. Mereka telah mengambil sampel sekitar 2.000 orang dari 47 negara.
Penelitian menunjukan bahwa pengguna X atau Twitter ini memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari pada TikTok.
Sebanyak 49 persen pengguna media sosial besutan Elon Musk di dunia adalah lulusan SMA dan setingkatnya, sementara TikTok hanya terdapat 37 persen saja.
Selain itu, sebanyak 41 persen pengguna X di dunia merupakan lulusan sarjana atau magister atau doktor. Sementara itu, TikTok hanya memiliki sekitar 30 persen penggunanya yang merupakan lulusan tersebut.
Hal tersebut juga menjadi sorotan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika ia menjadi pembicara di acara diskusi yang bertajuk Demokrasi Dalam Genggaman Kepemimpinan Anak Muda di Pendopo Wisma UGM, Senin (9/8).
Dalam acara tersebut, Anies membahas mengenai Pemilihan Presiden 2024 yang baru ia lewatkan.
Ia maju bersama Muhaimin Iskandar atau dikenal sebagai Cak Imin. Kedua calon tersebut diusung oleh Partai Nasdem, PKS, dan PKB.
[caption id="attachment_132164" align="alignnone" width="1000"] Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri halaqoh pemikiran politik Sunan Ampel di salah satu hotel di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). (ANTARA/Fauzi Lamboka)
Namun, pasangan tersebut harus merasakan kekalahan dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dengan Koalisi Indonesia Maju-nya.
Anies menyinggung bahwa pamornya memang kalah telak di platform TikTok. Namun, ia merasa dirinya menang di X (sebelumnya Twitter).
"Di TikTok kita tumbang. Tapi di Twitter, yang orang lebih kritis di situ kita mengalami kemenangan. Karena di situ ada akal sehat" jelasnya.
[caption id="attachment_170377" align="alignnone" width="696"] X. Foto: TechCrunch
Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada kebohongan yang dapat disembunyikan di dalam X.
"Di Twitter kan tidak bisa kebohongan. Luar biasa. Wong motret jendela aja bisa ketahuan kok," ungkap Anies.
Akan tetapi, ia tidak mengelaborasi lebih lanjut terkait potret jendela yang ia maksud.
Dibenarkan Oleh Fakta
[caption id="attachment_156249" align="alignnone" width="696"] Ilustrasi TikTok. Foto: canva
Ternyata, sebuah penelitian dari Reuters Institute mengatakan hal yang serupa. Mereka telah mengambil sampel sekitar 2.000 orang dari 47 negara.
Penelitian menunjukan bahwa pengguna X atau Twitter ini memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari pada TikTok.
Sebanyak 49 persen pengguna media sosial besutan Elon Musk di dunia adalah lulusan SMA dan setingkatnya, sementara TikTok hanya terdapat 37 persen saja.
Selain itu, sebanyak 41 persen pengguna X di dunia merupakan lulusan sarjana atau magister atau doktor. Sementara itu, TikTok hanya memiliki sekitar 30 persen penggunanya yang merupakan lulusan tersebut.