Forumterkininews.id, Jakarta - Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, menerima beberapa keluhan dari para pebalap MotoGP usai menjalani sesi tes pramusim. Salah satunya adalah aspal lintasan yang terkelupas.
Hampir semua pebalap merasakan aspal yang terkelupas. Saat melaju di belakang pebalap lain, terasa ada batu-batu yang terpental dan mengenai motor, helm, leher, dan lengan pebalap.
Kondisi tersebut terjadi pada sejumlah tikungan. Bahkan, sebagian pebalap berpendapat bahwa kondisi tersebut tidak siap untuk digunakan balapan.
Sementara itu, seri kedua MotoGP 2022 yang betajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia akan digelar, 18-20 Maret mendatang.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Andhi Satria, mengatakan, ini adalah trek anyar yang baru dipakai untuk WorldSBK, yang power-nya berbeda dengan MotoGP.
"Jadi, pasti tidak hanya di Indonesia, di semua tempat, trek yang baru pasti ada kekurangan dan kelebihan. Mungkin dengan trek sepanjang 4,1 km, ada satu bagian yang kurang cocok dengan power sebesar itu," ujar Andhi, saat konferensi pers virtual, Rabu (16/2).
Kondisi ini membuat banyak orang berspekulasi. Bahkan, ada juga media luar yang menyebutkan bahwa batu aspal yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh FIM.
Novel Arsyad, direktur utama PT Pembangunan Perumahan (PP), menampik kabar tersebut. Dia mengatakan, batu yang digunakan untuk pengaspalan sudah berdasarkan spesifikasi yang ada.
"Kalau itu kejadiannya secara mayoritas, mungkin itu kesalahan dari konstruksi. Tapi, ini relatif, sebenarnya sangat kecil. Tapi, kami akan lakukan perbaikan tidak tanggung-tanggung. Kita akan perluas area perbaikannya," kata Novel.
Novel menambahkan, untuk gravel yang ada di pinggir lintasan, itu pun sudah menggunakan gravel yang terbaik. Sudah terbukti juga dengan pebalap yang terjatuh, gravel dapat melindunginya dengan baik.
Sudah disepakati oleh FIM, Dorna Sports, ITDC, MGPA, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan pengaspalan ulang pada sebagian lintasan. Pelapisan ulang sirkuit akan dilakukan mulai bagian sebelum tikungan 17 sampai setelah tikungan 5.
Hampir semua pebalap merasakan aspal yang terkelupas. Saat melaju di belakang pebalap lain, terasa ada batu-batu yang terpental dan mengenai motor, helm, leher, dan lengan pebalap.
Kondisi tersebut terjadi pada sejumlah tikungan. Bahkan, sebagian pebalap berpendapat bahwa kondisi tersebut tidak siap untuk digunakan balapan.
Sementara itu, seri kedua MotoGP 2022 yang betajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia akan digelar, 18-20 Maret mendatang.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Andhi Satria, mengatakan, ini adalah trek anyar yang baru dipakai untuk WorldSBK, yang power-nya berbeda dengan MotoGP.
"Jadi, pasti tidak hanya di Indonesia, di semua tempat, trek yang baru pasti ada kekurangan dan kelebihan. Mungkin dengan trek sepanjang 4,1 km, ada satu bagian yang kurang cocok dengan power sebesar itu," ujar Andhi, saat konferensi pers virtual, Rabu (16/2).
Kondisi ini membuat banyak orang berspekulasi. Bahkan, ada juga media luar yang menyebutkan bahwa batu aspal yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh FIM.
Novel Arsyad, direktur utama PT Pembangunan Perumahan (PP), menampik kabar tersebut. Dia mengatakan, batu yang digunakan untuk pengaspalan sudah berdasarkan spesifikasi yang ada.
"Kalau itu kejadiannya secara mayoritas, mungkin itu kesalahan dari konstruksi. Tapi, ini relatif, sebenarnya sangat kecil. Tapi, kami akan lakukan perbaikan tidak tanggung-tanggung. Kita akan perluas area perbaikannya," kata Novel.
Novel menambahkan, untuk gravel yang ada di pinggir lintasan, itu pun sudah menggunakan gravel yang terbaik. Sudah terbukti juga dengan pebalap yang terjatuh, gravel dapat melindunginya dengan baik.
Sudah disepakati oleh FIM, Dorna Sports, ITDC, MGPA, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan pengaspalan ulang pada sebagian lintasan. Pelapisan ulang sirkuit akan dilakukan mulai bagian sebelum tikungan 17 sampai setelah tikungan 5.