Benarkah Hunian Dekat Rumah Ibadah Bawa Ciong? Kok Bisa?

09 Februari, 2025 | 15:00:00

Ilustrasi/Foto: AI

Seperti halnya rumah tusuk sate yang disebut ciong, beredar pula mitos bahwa tempat hunian atau rumah yang berdekatan dengan tempat ibadah membawa ketidakberuntungan bagi penghuninya. Apakah mitos yang dipercayai sebagian orang ini benar? Kok bisa?

Bukankah ada juga anggapan bahwa rumah yang dekat tempat ibadah justru membawa berkah bagi rumah itu?

Apa pandangan Master Feng Shui Gunadi Lie terkait mitos ini?

“Mitos itu tidak tepat, bisa juga disebut tidak benar begitu. Jawaban yang benar adalah belum tentu! Sama seperti rumah yang berada di tusuk sate yang disebut membawa kesialan, padahal belum tentu!”

Ilustrasi/Foto: Satoshi Hirayama, pexels.com

“Tidak semudah itu mengatakan ciong atau tidak ciong. Yang mau saya katakan kita tidak bisa mengeneralisir sesuatu tanpa melakukan analisa mendalam. Termasuk soal letak rumah tusuk sate, yang justru bisa bisa membawa keuntungan berlimpah pada penghuninya. Atau rumah yang berada dekat dengan rumah ibadah, malah bisa membawa hoki bagi penghuninya,” papar Master Feng Shui, Gunadi Lie.

Master Gunadi Lie menjelaskan, rumah ibadah membawa hawa dingin. Itu berlaku untuk semua tempat ibadah. Bahkan kuburan pun membawa energi dingin. “Jadi hawanya dingin, sejuk,” tuturnya.

Sementara manusia bisa membawa energi dingin tapi bisa juga panas. Agar penghuni rumah yang berdekatan dengan rumah ibadah mendapat keberuntungan maka orang itu harus lah berhawa panas.

“Panas atau dingin itu bisa dilihat dari tanggal lahir, bulan lahir, tahun lahir dan jam kelahiran. Itu hanya salah satu perhitungan. Ada perhitungan lain lagi. Misalnya arah rumah, kamar-kamar di dalam rumah. Jadi memang cukup rumit perhitungannya,” tambahnya.

Tapi intinya adalah keselarasan, keseimbangan. Alam semesta memerlukan keselarasan, keseimbangan. Feng Shui yang sudah ada sejak lebih 5000 tahun lalu banyak berbicara tentang keseimbangan, keselarasan, harmonisasi. Misalnya,panas ketemu dingin, kasar ketemu lembut, laki-laki ketemu perempuan, dll. 

Pagoda di jepang/Foto: DSD, pexels.com

Jika tidak cocok dengan hawa (dingin) yang dibawa rumah ibadah maka misalnya, penghuni rumah (yang tidak cocok) akan sakit-sakitan, atau sering bertengkar atau kurang beruntung dalam usaha, dll.

“Tapi kan penghuni rumah biasanya terdiri dari beberapa orang. Bisa jadi yang satu ciong, yang lain beruntung karena hawanya (panas) cocok dengan rumah ibadah yang dingin,” tambahnya

Solusi Penangkal Ciong

Lalu bagaimana dengan rumah yang sudah terlanjur dibangun tanpa mengindahkan Feng Shui, menurut Master Gunadi, hal itu harus meminta bantuan Ahlinya. Ahli ini lah yang akan menganalisa, apakah ‘kesalahannya’ ringan, berat atau fatal.

“Sebenarnya tidak ada yang tidak bisa diperbaiki. Asalkan tidak berat, pasti ada solusinya. Misalnya, orang itu terhadap energi rumah ibadah, ciong, maka dia harus pindah kamar atau tidur di sektor Selatan.”

“Selatan itu adalah api. Dia juga harus memakai warna pakaian yang berunsur api seperti merah misalnya. Pakaian dalamnya pun berwarna unsur api, dll,” paparnya. “Tapi jika masalahnya berat, tidak ada cara lain harus pindah!” Katanya.***

Topik Terkait: