Bikin Pilu! Ini Kronologi Lengkap Oknum Polisi di Lampung Tembak Mati Pria di Depan Istri dan Anaknya

Minggu, 08 Des 2024

Romadon, didiga korban penembakan oknum polisi di Lampung (Instagram)

Aksi kekerasan oknum polisi terhadap warga sipil kembali terungkap, kali ini terjadi di Desa Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.


Seorang pria bermana Romadon meregang nyawa ditembak oknum polisi. Ironisnya, peristiwa iu terjadi di depan anak dan istrinya.


Oknum polisi yang menembak Romadon, menudingnya sebagai pencuri sepeda motor.


Kasus ini menambah panjang daftar kasus kekerasan oknum polisi kepada warga sipil.


Sebelumnya terjadi kasus oknum polisi menembak pelajar di Semarang. Sementara di CIleungsi, Bogor, terjadi kasus oknum polisi membunuh ibu kandungnya.


Terkait kasus penembakan Romadon di Lampung, kini keluarga korban didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung untuk mencari keadilan.


Dan pada Sabtu (7/12/2024) LBH Bandar Lampung merilis kronologi lengkap peristiwa penembakan Romadon, melalui akun Instagram @lbh.bandarlampung.

Kronologi tersebut dihimpun dari keterangan keluarga korban saat bertemu dengan Propam Mabes Polri.


“Dokumentasi atas izin dan sepengetahuan keluarga. Kronologi yang disampaikan merupakan informasi didapatkan dari keluarga korban dan telah disampaikan pada Propam Mabes Polri,” tulis akun itu, dikutip Minggu (8/12/2024).


Lantas seperti apa kronologi penembakan tersebut? Berikut ulasannya.


Dalam unggahan itu disebutkan, peristiwa penembakan terjadi pada Kais (28/2/2024), sekitar pukul 15.30 WIB.


Saat itu Romadin berada di rumah mengenakan celana pendek dan akus singlet. Ia bersama istri dan anaknya sedang memperbaiki sepatunya yang rusak.


Di tengah cuaca yang sedang gerimis itu, tiba-tiba datang sebuah mobil Toyota Avanza berwarna silver.


Dua orang tak dikenal yang diduga anggota polisi lalu turun dari mobil tersebut.


“Dengan terburu-buru mereka menghampiri ibu dan ayah Romadin yang sedang berada di teras rumah,” ungkap unggahan tersebut.


Orang tua Romadon sempat menanyakan identitas kedua orang tersebut, namun tak digubris. Dua orang tersebut langsung menanyakan keberadaan Romadon dan merangsek ke dalam rumah.


Melihat hal itu, ayah Romadon sempat memanggil anaknya dengan suara kencang dari depan rumah.


“Mendengar teriakan dari bapaknya, Romadon beranjak keluar,” lanjut unggahan itu.


Setelah Romadon membuka kain gorden yang membatasi ruang tengah dan ruang tamu, salah satu terduga anggota polisi sempat mengarahkan senter ke mata Romadon.


Lalu, peristiwa nahas itu terjadi. Senjata api milik oknum polisi itu menyalak dan memuntahkan timah panas dari jarak 1-2 meter.

Ilustrasi penembakan (Pixabay)

Peluru mengarah ke bagian perut Romadon hingga tembus ke pinggang bagian belakang.

Setelah tertembak, Romadon tergeletaj tak berdaya di hadapan istri, anak dan kedua orang tuanya.


“Istri korban langsung memeluk korban yang sudah berlumuran darah,” tulis unggahan itu.


Romadon sempat memegang erat tangan sang istri, namun tak lama tangannya lemas lalu terlepas dari genggamannya karena tak sadarkan diri.


Setelah itu terjadi tarik menarik tubuh Romadon, antara ayah, ibu dan istrinya dengan dua orang yang diduga anggota polisi itu.


Menurut kronologi itu, sang istri sempat dijambak dan ibu Romadon ditendang karena enggan menyerahkan tibuh anaknya yang sudah tak sadarkan diri itu.


Di tengah rintik hujan, tubuh Romadon yang berlumuran darah itu lalu diseret dari dalam rumah hingga ke jalan.


Korban lalu dilempar masuk ke dalam mobil yang telah bersiaga, melalui pintu bagian belakang.


“Setelah itu, pihak keluarga tak tahu Romadon dibawa kemana dan mengapa peristiwa ini bisa terjadi, karena keluarga sama sekali tidak diberitahu apapun,” demikian terulis dalam unggahan.


Karena terburu-buru, senter yang digunakan kedua orang tersebut tertinggal dalam rumah. Senter tersebut sudah diserahkan pada Propam Mabes Polri sebagai salah satu alat bukti.

Topik Terkait: