Artis FTV Larasati Nugroho mengalami kecelakaan tunggal saat mobil Hyundai Creta yang dikendarainya menabrak gerobak, menyerempet seorang pengendara motor, menabrak pohon hingga akhirnya posisi mobil terbalik saat menyusui jalan raya di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/1/2025) sekitar Pukul 02.45 WIB dini hari.
Larasati Nugroho mengaku kecelakaan mobil yang dialaminya berawal dari pecah ban bagian kiri depan.
Dia juga menceritakan mobilnya nyaris ditolak pihak asuransi saat mengajukan klaim.
"Karena pernyataan aku mengantuk itu aku hampir tidak diklaim oleh orang asuransinya," kata Larasati Nugroho ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2025).
Bintang sinetron Ikatan Cinta itu juga mengaku telah telah bertanggungjawab kepada pemilik gerobak, seorang pengendara motor yang terkena dampak kecelakaan.
"Intinya sama ibu yang punya gerobak sudah aman, sama pengendara motor sudah aman," ucap Larasati Nugroho.
"Aku udah ganti tanggung jawab kepada motor dan kepada Ibu gerobak sudah selesai," imbuhnya.
Larasati Nugroho mengatakan, dirinya akan fokus memperbaiki mobilnya yang rusak parah akibat kecelakaan tunggal tersebut.
Mobil Hyundai Creta warna putih milik Larasati Nugroho sempat disita polisi sebagai barang bukti.
"Saya kesini ngambil unit karena semuanya sudah beres. Kenapa baru ngasih informasi karena polisinya baru tanda tangan baru masalahnya sudah selesai," pungkasnya.
Kecelakaan Larasati Nugroho diketahui melalui Lapga (laporan segera) yang menginformasikan mobil Hyundai Creta warna putih pelat nomor B 1207 ZKW sudah dalam keadaan terbalik, sementara ban kiri depan pecah.
Larasati Nugroho dalam keadaan selamat dan cuma mengalami luka di dahi bagian kiri.
"Pengemudi selamat dan bisa berkomunikasi dengan baik, hanya ada luka di dahi sebelah kiri, kemudian petugas mengamankan barang-barang milik pengemudi dan mengamankan pengemudi ke Polsek Pesanggrahan," tulis Lapga yang diterima awak media pada Kamis (30/1/2025).
Ini kecelakaan kedua bagi Larasati Nugroho. Kejadian pertama pada tahun 2016 yang membuatnya trauma dan takut tak bisa jalan lagi.
Saat kecelakaan pertama, kakinya patah dan harus memakai pen selama 6 bulan. (Selvianus Kopong Basar)