FTNews, Pekanbaru ---Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Riau Mei 2024 sebesar 167,50 atau turun sebesar 0,66 persen dibanding NTP April 2024 sebesar 168,62.
Meskipun terjadi penurunan, namun jika dilihat secara keseluruhan NTP di Pulau Sumatera maka NTP Riau masih berada di peringkat kedua di bawah Bengkulu 175,06 persen. Pada Mei pun terjadi penurunan NTP Bengkulu sebesar 0,33 persen.
"Penurunan NTP di Riau disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,49 persen dan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen,"' kata Kepala BPS Riau Asep Riyadi didampingi Kepala Diskominfotik Riau Ikhwan Ridwan, dilansir mediacenter.riau
Sementara itu, Lampung menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi se-Sumatera. Pada Mei 2024, terjadi kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga (IKRT) pertanian di Provinsi Riau sebesar 0,16 persen.
Hal ini disebabkan adanya kenaikan indeks harga pada kelompok Kesehatan yang naik sebesar 0,46 persen, diikuti kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang naik sebesar 0,25 persen, kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,18 persen.
Lalu, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,04 persen, kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin sebesar 0,03 persen, serta kelompok Transportasi dan kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Lainnya yang sama-sama mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen.
"Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Riau mengalami penurunan sebesar 0,68 persen, yaitu dari 165,48 pada April 2024 menjadi 164,35 pada Mei 2024," jelasnya.***
Meskipun terjadi penurunan, namun jika dilihat secara keseluruhan NTP di Pulau Sumatera maka NTP Riau masih berada di peringkat kedua di bawah Bengkulu 175,06 persen. Pada Mei pun terjadi penurunan NTP Bengkulu sebesar 0,33 persen.
"Penurunan NTP di Riau disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,49 persen dan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen,"' kata Kepala BPS Riau Asep Riyadi didampingi Kepala Diskominfotik Riau Ikhwan Ridwan, dilansir mediacenter.riau
Sementara itu, Lampung menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi se-Sumatera. Pada Mei 2024, terjadi kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga (IKRT) pertanian di Provinsi Riau sebesar 0,16 persen.
Hal ini disebabkan adanya kenaikan indeks harga pada kelompok Kesehatan yang naik sebesar 0,46 persen, diikuti kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang naik sebesar 0,25 persen, kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,18 persen.
Lalu, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,04 persen, kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin sebesar 0,03 persen, serta kelompok Transportasi dan kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Lainnya yang sama-sama mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen.
"Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Riau mengalami penurunan sebesar 0,68 persen, yaitu dari 165,48 pada April 2024 menjadi 164,35 pada Mei 2024," jelasnya.***