Forumterkininews.id, Jakarta- Netflix kembali meluncurkan film terbarunya berjudul "Luckiest Girl Alive" yang dibintangi oleh Mila Kunis. Film ini tayang sejak 7 Oktober 2022 di di saluran film streaming berbayar, Netflix.
Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Jessica Knoll. Sama sepeti bukunya, film ini akan menceritakan tentang seorang wanita bernama Ani Fanelli (Ani) dengan kompleks dan intens. Ani memiliki karir yang sukses, tunangan yang kaya, dan masa depan yang menjanjikan. Tapi di balik itu semua ia memiliki masa lalu yang kelam.
Dalam film tersebut, penonton mengetahui bahwa Ani sebenarnya adalah penyintas kekerasan seksual yang keji. Ia diperkosa beramai-ramai oleh sekelompok anak laki-laki dari sekolah menengahnya. Tidak berakhir di situ, dua temannya menembak teman sekelas yang terlibat dalam pemerkosaan tersebut.
Baca Juga: Rapat Kabinet
Apakah berdasarkan kisah nyata?
Sebagian dari buku ini memang berdasarkan kisa nyata. Dalam dedikasi Knoll, dia menulis "Kepada semua Ani Fanelli di dunia, saya tahu," yang membuat banyak orang bertanya-tanya apakah Knoll mengisyaratkan bahwa dia secara pribadi paham tentang trauma seksual. Tapi ia menepis pertanyaan mengenai itu, ia meyakinkan bahwa ceritanya fiksi.
Tapi kemudian, Knoll memberitahu tentang pengalaman traumatisnya dalam sebuah esai untuk buletin Lenny Letter, mengeja hubungannya sendiri dengan cerita Ani. Dan itu cukup intens.
Pelecehan seksual dalam cerita ini berdasarkan pengalaman kehidupan nyata
Knoll menjelaskan dalam buletin bagaimana pengalamannya bertemu dengan perempuan dan tidak memberikan kebenaran akhirnya membuatnya berbicara. "Itu benar-benar membunuh saya untuk melihat wajah wanita-wanita ini ketika saya akan berkata, 'Oh tidak, Anda tahu, saya baru saja mengarangnya,' dan saya tidak pernah ingin melihat wajah siapa pun itu lagi," katanya.
Knoll juga mengatakan bahwa dia kesulitan menerima apa yang terjadi pada dirinya sendiri. "Orang pertama yang memberitahu saya bahwa saya diperkosa beramai-ramau adalah seorang terapis, tujuh tahun setelah kejadian fakta," tulisnya.
Penembakan di sekolah tidak didasarkan pada kisah nyata ÂÂ
Dalam film tersebut, teman Ani membawa pistol ke sekolah dan menembak anak laki-laki yang memperkosanya. Tapi ini tidak terjadi di k kehidupan nyata. Knoll mengatakan dia menambahkan penembakan itu karena tidak berpikir apa yang terjadi "cukup buruk."
"Saya masih memiliki ide di kepala saya bahwa apa yang terjadi kepada Ani tidak cukup buruk, karena itulah yang terjadi pada saya," katanya. "Saya pikir saya harus memperburuknya."
Banyak detail biografi tentang Ani dan Knoll yang mirip
Ani berusia 28 tahun saat Luckiest Girl Alive berlangsung dan Knoll berbagai dalam esainya bahwa dia juga berusia 28 tahun ketika menulis buku itu. "Seperti Ani, saya dibesarkan di pinggiran kota dan bersekolah di sebuah sekolah menengah swasta kecil di mana di kelilingi oleh old-money Ivy League, saya sedikit terpinggirkan," dia menulis dalam esainya. "Di masa dewasa, Ani menulis tentang seks untuk The Women's Magazine. Saya adalah seorang editor di Cosmopolitan selama lima tahun pertama karir saya.
Ani juga go public dengan ceritanya
Dalam film tersebut, Ani akhirnya go public dengan ceritanya meskipun dengan cara yang sedikit berbeda dari Knoll di dunia nyata. Film ini juga menunjukkan bahwa reaksi yang didapat cerita Ani dari wanita lain mirip dengan yang dialami Knoll.