FTNews - Rabu (3/4) pagi, terjadi gempa hebat yang mengguncang ibukota Taiwan, Taipei dengan magnitudo 7,2. Bencana ini berhasil merusak sejumlah infrastruktur bahkan tenaga listrik sempat menghilang.
Selain itu, Pemerintah Jepang dan Filipina mengingatkan masyarakatnya untuk tetap waspada akan adanya tsunami yang akan menghampiri.
Berdasarkan pemberitaan media Taiwan, beberapa gedung terlihat runtuh di bagian timur dari Hualien, dekat dengan pusat gempa. Mereka juga melaporkan bahwa sejumlah orang masih terjebak di dalam reruntuhan tersebut.
Gempa ini merupakan gempa yang terbesar yang pernah terjadi di Taiwan dalam 25 tahun terakhir. Gempa ini berlangsung pada pukul 07.58 waktu setempat di bagian timur dari Pantai Taiwan dengan kedalaman 15,5 kilometer.
Akibat dari gempa tersebut, Jepang meluncurkan evakuasi kepada warga yang tinggal di sekitar bagian selatan pantai di Pulau Okinawa. Pasalnya, terdapat potensi tsunami setinggi 3 meter pada bagian pulau tersebut berdasarkan data dari Badan Meteorologi Jepang.
Melansir Reuters, guncangan ini terasa hingga Shanghai, China. Berdasarkan pernyataan media China, guncangan tersebut terasa hingga Fuzhou, Xiamen, Quanzhoi, dan Ningde di Provinsi Fujian.
Berdasarkan keterangan dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Taiwan kepada FTNews, hingga saat ini gempa susulan masih terus berdatangan.
“Semua masih normal di Taipei. Pas waktu gempa pertama, semua kegiatan berhenti semua,†jelasnya.
“Rescue sudah jalan di tempat yang paling deket sama titik gempa, 2 bangunan roboh,†lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah gempa terbesar di Taiwan yang berskala 7,6 skala Richter mengguncang Taiwan pada tahun 1999. Gempa dahsyat ini memakan korban jiwa 2.400 orang dan menghancurkan atau merusak 50.000 bangunan.
Berdasarkan NHK, mereka mengkategorikan intensitas gempa ini ke dalam kategori “Upper 6†berdasarkan intensitas skala 1-7 milik Jepang.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, sebagian besar tembok beton yang tidak diperkuat, dapat runtuh dalam kategori ini. Selain itu, orang-orang merasa mustahil untuk tetap berdiri atau bergerak tanpa merangkak.
Selain itu, Pemerintah Jepang dan Filipina mengingatkan masyarakatnya untuk tetap waspada akan adanya tsunami yang akan menghampiri.
Berdasarkan pemberitaan media Taiwan, beberapa gedung terlihat runtuh di bagian timur dari Hualien, dekat dengan pusat gempa. Mereka juga melaporkan bahwa sejumlah orang masih terjebak di dalam reruntuhan tersebut.
Gempa ini merupakan gempa yang terbesar yang pernah terjadi di Taiwan dalam 25 tahun terakhir. Gempa ini berlangsung pada pukul 07.58 waktu setempat di bagian timur dari Pantai Taiwan dengan kedalaman 15,5 kilometer.
Akibat dari gempa tersebut, Jepang meluncurkan evakuasi kepada warga yang tinggal di sekitar bagian selatan pantai di Pulau Okinawa. Pasalnya, terdapat potensi tsunami setinggi 3 meter pada bagian pulau tersebut berdasarkan data dari Badan Meteorologi Jepang.
Baca Juga: Besok, Infinix Zero 5G Bakal Diluncurkan
Berdasarkan keterangan dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Taiwan kepada FTNews, hingga saat ini gempa susulan masih terus berdatangan.
“Semua masih normal di Taipei. Pas waktu gempa pertama, semua kegiatan berhenti semua,†jelasnya.
“Rescue sudah jalan di tempat yang paling deket sama titik gempa, 2 bangunan roboh,†lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah gempa terbesar di Taiwan yang berskala 7,6 skala Richter mengguncang Taiwan pada tahun 1999. Gempa dahsyat ini memakan korban jiwa 2.400 orang dan menghancurkan atau merusak 50.000 bangunan.
Berdasarkan NHK, mereka mengkategorikan intensitas gempa ini ke dalam kategori “Upper 6†berdasarkan intensitas skala 1-7 milik Jepang.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, sebagian besar tembok beton yang tidak diperkuat, dapat runtuh dalam kategori ini. Selain itu, orang-orang merasa mustahil untuk tetap berdiri atau bergerak tanpa merangkak.