Hilang 11 Hari, Kakek 80 Tahun Ditemukan Meninggal di Hutan Jati

Minggu, 27 Okt 2024

Petugas Polsek Tlogowungu Polresta Pati lakukan evakuasi jenazah kakek 80 tahun dari area hutan jati kawasan RPH Regaloh KPH Pati turut Desa Regaloh/Foto: Humas Resta Pati

Seorang lansia berusia 80 tahun, yang telah hilang sejak 11 hari lalu, ditemukan telah tewas. Janazahnya ditemukan di area hutan jati kawasan RPH Regaloh KPH Pati turut Desa Regaloh Petak 131 B Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati. Sabtu (26/10/2024).


Korban diketahui bernama Juhari,  warga Desa Jimbaran Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Belum diketahui kenapa kakek tersebut berada di hutan jati, dan apa yang membuatnya kehilangan nyawa.


Kasat Reskrim Kompol M Alfan Armin, sebagaimana dikutip dari keterangan Humas Resta Pati, mengungkap kronologi penemuan jenazah kakek Juhari. Sekitar pukul 09.30 WIB, tuturnya, petugas Perhutani RPH Regaloh sedang melaksanakan patroli di kawasan hutan RPH Regaloh KPH Pati.


Saat patrol, petugas menemukan jenazah laki-laki tergeletak dengan posisi terlentang. Hal tersebut kemudian dilaporkan ke Petugas Perhutani lainnya dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Tlogowungu.


Polsek Tlogowungu Polresta Pati lakukan evakuasi dan olah TKP penemuan mayat di area hutan jati kawasan RPH Regaloh KPH Pati turut Desa Regaloh Petak 131 B Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati.


“Dari hasil penelusuran, petugas kemudian dapat menemukan keluarga korban yang kemudian memastikan bahwa itu adalah ayah mereka yang bernama Juhari berdasarkan pakaian yang dikenakan, ikat pinggang di perut dan ciri-ciri fisik,” ungkapnya.\



Area hutan jati kawasan RPH Regaloh KPH Pati turut Desa Regaloh Petak 131 B Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, lokasi penemuan jenazah, Sabtu (26/10/2024)/Foto: detiknews86.com



Keluarga Buat Laporan Orang Hilang


Kasat Reskrim Kompol M Alfan menambahkan, berdasarkan keterangan keluarga, korban tinggal bersama anaknya di Desa Jimbaran Margorejo dan sering pergi untuk mencari rongsok lalu kembali sendiri.


Terakhir, korban pergi dari rumah pada tanggal 15 Oktober 2024 untuk mencari rongsok. Namun sejak itu tidak pernah kembali ke rumah. Pada 19 Oktober 2024, pihak keluarga melaporan kehilangan orangtua mereka ke Polsek Margorejo.


“Penuturan pihak Keluarga korban diketahui memiliki riwayat penyakit lambung, sehingga sering memakai ikat pinggang di perut,” ucapnya.


Berdasarkan penelusuran saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan jenazah, lanjut Kasat Reskrim, korban Juhari terakhir terlihat sekitar seminggu lebih yang lalu sedang membakar sampah di belakang warung kopi dekat lokasi penemuan jenazah.


“Atas kejadian tersebut pihak keluarga menerimakan dan membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan Autopsi. Selanjutnya jenazah diberikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.***


Topik Terkait: