Presiden Prabowo Subianto telah melantik 48 menteri hari ini di Istana Negara, Senin (21/10). Dari deretan menteri itu, hanya tiga menteri yang memiliki harta mencapai triliunn rupiah.
Mereka adalah Sakti Wahyu Trenggono, Erick Thohir, dan Andi Amran Sulaiman. Namun perlu diingat, daftar menteri terkaya Prabowo ini berpotesi berubah.
Hal ini karena masih banyak menteri baru yang belum melaporkan harta kekayaan mereka ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menteri yang belum melaporkan LHKPN biasanya berasal dari kalangan non penjabat, atau belum pernah terjun ke dunia politik.
Sehingga kemungkinan rincian harta kekayaan mereka baru akan dilaporkan pada akhir tahun 2024 sampai awal tahun 2025.
Tiga Menteri dengan Kekayaan Mencari Triliunan Rupiah:
1. Sakti Wahyu Trenggono: Rp2,6 triliun
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono melaporkan total harta kekayaan mencapai Rp2.665.900.513.951.
Sebagian besar dari kekayaannya berasal dari surat berharga senilai Rp2.227.009.518.100 atau sekitar Rp2,2 triliun.
Selain itu, Trenggono juga memiliki 48 bidang tanah dan bangunan dengan nilai mencapai Rp91.027.827.055 atau sekitar Rp91 miliar.
Aset properti ini tersebar di sejumlah daerah, termasuk Bekasi, Jakarta, Sleman, Buleleng, Sragen, Boyolali, dan Karanganyar.
2. Erick Thohir: Rp2,31 triliun
Menteri kedua terkaya di kabinet Merah Putih adalah Erick Thohir, yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri BUMN. Kekayaan bersihnya mencapai Rp2.313.421.974.354.
Sebagian besar kekayaannya berasal dari surat berharga senilai Rp1.722.549.424.100 atau sekitar Rp1,7 triliun.
Selain itu, Erick juga memiliki 34 bidang tanah dan bangunan di berbagai daerah di Indonesia dengan total nilai sekitar Rp419.672.160.071 atau Rp419 miliar.
3. Andi Amran Sulaiman: Rp1,1 triliun
Andi Amran Sulaiman, yang ditunjuk oleh Prabowo sebagai Menteri Pertanian, menjadi menteri ketiga di kabinet Prabowo dengan kekayaan mencapai triliunan, yakni Rp1.196.888.974.071.
Mayoritas kekayaannya berasal dari surat berharga yang nilainya mencapai Rp828.291.500.000 (sekitar Rp828 miliar), diikuti dengan kas dan setara kas senilai Rp304.732.916.609 (sekitar Rp304 miliar).
Selain itu, ia juga memiliki 59 bidang tanah dan bangunan dengan total nilai sekitar Rp282.293.170.250 (sekitar Rp282 miliar).