FTNews -Â Meski Polrestabes Semarang berhasil menggagalkan penyelundupan anjing dari Subang, Jawa Barat (Jabar) ke Solo, Jawa Tengah (Jateng) namun kenyataannya sekitar dua ratusan anjing tersebut dihantui kematian.
Terbaru, Dinas Pertanian Kota Semarang menyebut hingga saat ini sudah ada 20 anjing yang meninggal saat dirawat di selter penampungan sementara.
"Sampai hari ini, ada 20 anjing yang sudah mati. Termasuk yang sudah mati saat datang," kata Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur kepada wartawan, Selasa (16/1).
Hernowo mengatakan bahwa penyebab kematian anjing tersebut karena penyakit bawaan dan kondisi yang lemah akibat luka bekas jeratan yang dalam.
Sebelumnya, saat diamankan polisi, dari 226 anjing berbagai jenis tersebut, 12 di antaranya sudah dalam kondisi mati. Ia mengemukakan, seluruh anjing yang mati, termasuk saat diamankan maupun berada di selter, telah dikirimkan sampelnya ke Balai Besar Veteriner, Wates, Yogyakarta.
"Hasil otopsi yang dulu, dari 12 yang mati itu ada satu ekor yang indikasinya positif rabies sebagaimana sudah disampaikan. Namun, yang lain sampai kemarin belum ditemukan," katanya.
Untuk mengantisipasinya, seluruh relawan dan dokter hewan yang merawat anjing-anjing di selter penampungan sementara sudah menjalani vaksinasi rabies.
"Untuk suntik antirabies, sebenarnya untuk para relawan dan petugas sudah dilakukan. Teman-teman relawan, termasuk dokter hewan yang menangani telah divaksinasi rabies," katanya.
Sedangkan untuk hewan, vaksinasi rabies belum bisa dilakukan karena masih menunggu masa karantina selama 14 hari untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan anjing-anjing tersebut.
"Harus dikarantina selama 14 hari, kemudian dilihat kesehatannya, baru bisa diberikan suntikan antirabies. Karena enggak mungkin satu populasi masih banyak yang tidak sehat kami berikan vaksin antirabies," katanya.
Terbaru, Dinas Pertanian Kota Semarang menyebut hingga saat ini sudah ada 20 anjing yang meninggal saat dirawat di selter penampungan sementara.
"Sampai hari ini, ada 20 anjing yang sudah mati. Termasuk yang sudah mati saat datang," kata Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur kepada wartawan, Selasa (16/1).
Baca Juga: 33 Pelaku UMKM Terima Bantuan Bulog
Sebelumnya, saat diamankan polisi, dari 226 anjing berbagai jenis tersebut, 12 di antaranya sudah dalam kondisi mati. Ia mengemukakan, seluruh anjing yang mati, termasuk saat diamankan maupun berada di selter, telah dikirimkan sampelnya ke Balai Besar Veteriner, Wates, Yogyakarta.
"Hasil otopsi yang dulu, dari 12 yang mati itu ada satu ekor yang indikasinya positif rabies sebagaimana sudah disampaikan. Namun, yang lain sampai kemarin belum ditemukan," katanya.
Untuk mengantisipasinya, seluruh relawan dan dokter hewan yang merawat anjing-anjing di selter penampungan sementara sudah menjalani vaksinasi rabies.
"Untuk suntik antirabies, sebenarnya untuk para relawan dan petugas sudah dilakukan. Teman-teman relawan, termasuk dokter hewan yang menangani telah divaksinasi rabies," katanya.
Sedangkan untuk hewan, vaksinasi rabies belum bisa dilakukan karena masih menunggu masa karantina selama 14 hari untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan anjing-anjing tersebut.
"Harus dikarantina selama 14 hari, kemudian dilihat kesehatannya, baru bisa diberikan suntikan antirabies. Karena enggak mungkin satu populasi masih banyak yang tidak sehat kami berikan vaksin antirabies," katanya.