Pidato Terakhir Menlu Antony Blinken Ricuh, Dua Jurnalis Diseret Paksa Usai Kecam AS Soal Genosida di Gaza

Jumat, 17 Jan 2025

Menlu AS Antony Blinken. [SS Capture]

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Antony Blinken menggelar konferensi terakhirnya di penghujung masa kepemimpinan Joe Biden-Kamala Harris.


Namun acara itu mendadak ricuk saat dua awak jurnalis berulang kali menginterupsi Antony Blinken yang tengah menyampaikan pidato terakhir.


Para jurnalis mengecam keras keterlibatan Blinken dalam genosida Israel di jalur Gaza, Palestina.

Jurnalis disertai paksa dari pidato terakhir Menlu AS, Antony Blinken. [SS Capture]

Dua jurnalis tersebut kemudian diusir dan disertai paksa dari ruang pers Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat (17/1/2025).


"Mengapa Anda membiarkan bom tetap mengalir (ke Israel)?" teriak editor Grayzone, Max Blumenthal kepada Blinken.


"Mengapa Anda mengorbankan tatanan berbasis aturan demi komitmen Anda terhadap Zionisme?” sambungnya.


Ketika Blumenthal diseret keluar dari ruangan tersebut oleh petugas keamanan, dia tak berhenti berteriak dan mengecam Blinken.


"Anda membantu menghancurkan agama kami Yahudi dengan mengaitkannya dengan fasisme.... ayah mertua Anda merupakan pelobi Israel, kakek Anda seorang pelobi Israel.... Mengapa Anda biarkan holocaust di zaman kita terjadi? Bagaimana rasanya menjadikan genosida sebagai warisan Anda?" teriak Blumenthal.

Menlu AS, Tonny Blinken. [instagram]

Blinken tidak menanggapi pernyataan Blumenthal dan terus melanjutkan pidatonya. Tak lama kemudian, jurnalis lainnya, Sam Husseini, ikut mengkritik Blinken atas dukungannya terhadap Israel.


Sekitar tiga petugas keamanan langsung mendekati Husseini, mencengkeram dan membawanya keluar dari ruangan tersebut.


“Anda memberi ceramah tentang pers yang bebas!” teriak Husseini.


"Penjahat! Mengapa Anda tidak berada di Den Haag?” lanjutnya mengacu pada kota tempat Mahkamah Kriminal Internasional berada.

Topik Terkait: