Warga kampung Bayam, Jakarta Utara meminta agar hak tempat tinggalnya yang sudah dibangun kembali dan diresmikan oleh Bapak Anies Rasyid Baswedan diberikan.
Warga kampung bayam merupakan masyarakat yang terdampak dari pembangunan stadion JIS 2019 silam.
Adanya pembangunan tersebut, sebanyak 642 kepala keluarga atau sebanyak 1.612 jiwa terpaksa meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka. Warga menyetujui karena diberikan iming-iming rumah susun bayam sebagai gantinya serta mendapatkan uang kerohiman.
Namun hingga saat ini, Gubernur DKI Jakarta setelah Anies Rasyid Baswedan enggan memberikan hak tempat tinggalnya yang sudah kembali jadi.
"Ya sebenarnya sekali lagi keinginan warga itu di mana sejak dulu pak Anies Rasyid Baswedan serbagai Gubernur Jakarta yang berkomitmen kepada rakyat. Intinya komitmen yang telah diberikan kepada masyarakat atau rakyatnya itu harus dikembalikan karena itu hak rakyat," ujar Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Furqon, Jumat (22/11).
Furqon pun mengatakan para warga Kampung Bayam ini jadi mengalami kerugian yang sangat besar. Karena sebagian warga tersebut merupakan petani yang kehilangan kebunnya karena proyek tersebut.
"Karena pak Anies telah menata, jadi bukan hanya menata permukimannya, bukan hanya menata tempat ekonominya, karena kan petani disitu ada kebunnya, ada yang pekerja dipersiapkannya, karena berdampingan dengan jakarta internasional stadium," ujarnya.
Dengan begitu, Furqon pun mendesak agar pemerintah berpihak kepada rakyat kampung Bayam
"Itu harapan kami. Karena tiada lain kami menetapkan diri bahwasanya haram bagi kami menghilangkan petani, apalagi ini di kota besar," pungkasnya.