Tetap Sehat Meski Ada Sel Kanker di Dalam Tubuh, Mungkinkah?

Senin, 14 Okt 2024

Pita tanda perlawanan terhadap penyakit kanker. (Foto: Ist)

Seperti diketahui, sel kanker memiliki potensi untuk datang kembali setelah operasi. Bahkan, seringkali sel kanker yang telah diangkat menjadi kambuh dan agresif. Namun, berkat perkembangan teknologi, perawatan dan pengobatan kanker kini menjadi lebih terarah lebih cerdas.


“(Pengobatannya) dapat mempengaruhi sel kanker, tetapi tidak memiliki banyak efek berbahaya pada pasien. Jadi, berbagai kanker kini berubah menjadi masalah kronis. Kita mungkin tidak dapat menyembuhkan semua orang, tetapi kita dapat membuat kanker lebih terkendali. Jadi, ada juga banyak fokus pada kualitas hidup, pada peningkatan cara pasien hidup dengan kanker, karena kita tahu bahwa kita tidak akan dapat menyembuhkan setiap kasus kanker,” terang Sikander Ailawadhi, Spesialis di Mayo Clinic, dilansir dari Healthline, Senin (14/10).


Dengan kata lain, seseorang bisa tetap menjalani kehidupan yang berkualitas meski ada sel kanker di dalam tubuhnya. Karena, menurut Sikander Ailawadhi, tujuan perawatan kanker saat ini adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk menjaga sel kanker tetap tenang, atau bahkan memberikan imunoterapi yang ditargetkan, sehingga meskipun sel kanker dapat tetap ada, tetapi menjadi kondisi kronis dan tidak menyebabkan kerusakan agresif pada tubuh.


Dokter spesialis di Mayo Clinic, Sikander Ailawadhi. (Foto: Ist)



Beberapa jenis kanker mungkin memerlukan perawatan lanjutan untuk menjaga sel kanker tetap tenang, misalnya kanker payudara. Selain itu, Sikander Ailawadhi juga menegaskan bahwa diperlukan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker. Misalnya, berhenti merokok, olahraga yang cukup, pola makan yang sehat dan seimbang, serta membatasi konsumsi alkohol.


“Jadi semua itu sangat penting, karena semua tindakan ini dapat mencegah penyakit. Atau jika terjadi, jika kita mengobatinya penyakit itu dapat dicegah agar tidak kambuh lagi dengan menjalani gaya hidup sehat ini”, katanya.


Kolaborasi Rumah Sakit di Indonesia dengan Mayo Clinic


Kemajuan perkembangan teknologi medis juga sudah terlihat di Indonesia. Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), yang merupakan salah satu rumah sakit di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika IHC (IHC), menegaskan kembali komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan berstandar internasional lewat gelaran Simposium Internasional dengan tema “Frontiers in Breast Disease, Hematology and Heart Failure Management: A Symposium on Excellence” pada 26 dan 27 September 2024.


Mayo Clinic. (Foto: Ist)




Simposium ini menandai satu tahun kolaborasi antara IHC RSPP dan Mayo Clinic, setelah RSPP secara resmi menjadi anggota pertama Mayo Clinic Care Network (MCCN) di Indonesia pada tahun 2023. Keanggotaan ini merupakan pencapaian besar dan memberikan tanggung jawab kepada RSPP, untuk menjaga standar internasional dalam layanan medis, serta menjadi katalisator untuk perbaikan berkelanjutan, inovasi dan penelitian kesehatan.


Para ahli dari Mayo Clinic hadir dalam simposium ini untuk berbagi wawasan terbaru dan praktik terbaik dalam penanganan kanker payudara, hematologi dan gagal jantung yang menjadi fokus simposium tahun ini.


Beberapa ahli terkemuka yang berpartisipasi antara lain adalah James W Jakub, M.D yang membahas Breast Cancer Surgical Oncology, Saranya Chumsuri, M.D, yang mempresentasikan sesi Breasct Cancer Medical Oncology, Sikander Ailawadhi, M.D yang berbicara tentang topik Hematology Medical Oncology dan Robert P. Frantz M.D yang membahas Heart Failure.

Dr. Lia Partakusuma selaku Plt. Direktur Utama IHC menyampaikan bahwa dengan bergabungnya RSPP yang merupakan bagian dari jejaring RS BUMN, menjadi anggota MCCN, diharapkan dapat mendukung ketahanan kesehatan di Indonesia.


Dengan berbagai pengetahuan tentang standar pelayanan internasional yang diperoleh, diharapkan RS dan Klinik Jejaring IHC lainnya juga dapat memanfaatkan pengetahuan dan teknologi terkini sehingga membawa dampak yang baik bagi masyarakat Indonesia.


Topik Terkait: