FTNews - Fenomena unik terjadi di Rumania di mana ada sekelompok batu yang seolah hidup dan bisa melahirkan. Batu tersebut dikenal sebagai Trovants of Romania Read yang berasal dari istilah Jerman "Sandsteinkonkretionen" yang berarti pasir semen.
Fenomena batu hidup ini sebenarnya berasal dari Bumi yang tersebut secara alami dari proses geologis, melansir Dailymail. Trovants of Romania Read terletak di desa kecil Costesti, Romania, sekitar 80 km sebelah barat ibu kota Bukares.
Struktur Trovants terdiri atas batu dengan kulit terluar berupa pasir. Trovants dapat melahirkan karena muncul setelah hujan deras akan muncul bentuk-bentuk kecil di bebatuan tersebut. Lalu, batu-batu kecil itu tumbuh secara perlahan dengan adanya air hujan.
Mineral pada air hujan membantu menghasilkan reaksi tekanan dalam batu, sehingga membuat batu seolah tumbuh dan berkembang biak.
Ilmuwan memperkirakan batu Trovants telah berusia enam juta tahun. Menariknya, bila memotong batu akan terlihat cincin berbentuk bola dan ellipsoidal yang mirip seperti batang pohon.
Batu trovant termasuk struktur mineral unik yang meniru kehidupan tumbuhan dan mamalia. Kemudian, batuan yang tumbuh tersebut menjadi identik, dan bahkan bergerak seperti batu yang meluncur di lembah.
[caption id="attachment_161309" align="aligncenter" width="1600"] Trovants of Romania muncul dari proses geologis. Foto:Howstuffworks
Para ilmuwan sendiri belum sepenuhnya memahami bagaimana Trovant terbentuk. Beberapa hipotesis bersifat fantastik. Kongres Geologi Internasional di Oslo tahun 2008 menyebut, "Trovanti" tersebut secara tidak tepat dianggap sebagai konkresi batu pasir.
Adapun batu hidup dari Romania ini mewakili tekstur diagenetik yang memperlihatkan kondisi paleodinamik (paleoseismik). Sesuai dengan pemadatan spesifik sedimen berpasir dengan kandungan larutan lokal (terutama karbonat) yang terakumulasi di pasir.
"Trovant tidak muncul begitu saja dari tanah, mereka ada dalam kumpulan pasir dengan usia geologi berbeda yang mencapai singkapan alami ataupun di tambang pasir," ungkap Dr Mircea Ticleanu dari Institut Geologi Rumania, mengutip Mail Online, Jumat (8/3).
Untuk melindungi batu hidup ini, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) membuat Museum Trovants di Valcea.
Fenomena batu hidup ini sebenarnya berasal dari Bumi yang tersebut secara alami dari proses geologis, melansir Dailymail. Trovants of Romania Read terletak di desa kecil Costesti, Romania, sekitar 80 km sebelah barat ibu kota Bukares.
Struktur Trovants terdiri atas batu dengan kulit terluar berupa pasir. Trovants dapat melahirkan karena muncul setelah hujan deras akan muncul bentuk-bentuk kecil di bebatuan tersebut. Lalu, batu-batu kecil itu tumbuh secara perlahan dengan adanya air hujan.
Mineral pada air hujan membantu menghasilkan reaksi tekanan dalam batu, sehingga membuat batu seolah tumbuh dan berkembang biak.
Ilmuwan memperkirakan batu Trovants telah berusia enam juta tahun. Menariknya, bila memotong batu akan terlihat cincin berbentuk bola dan ellipsoidal yang mirip seperti batang pohon.
Batu trovant termasuk struktur mineral unik yang meniru kehidupan tumbuhan dan mamalia. Kemudian, batuan yang tumbuh tersebut menjadi identik, dan bahkan bergerak seperti batu yang meluncur di lembah.
[caption id="attachment_161309" align="aligncenter" width="1600"] Trovants of Romania muncul dari proses geologis. Foto:Howstuffworks
Batu Hidup Trovants Masih Misteri
Para ilmuwan sendiri belum sepenuhnya memahami bagaimana Trovant terbentuk. Beberapa hipotesis bersifat fantastik. Kongres Geologi Internasional di Oslo tahun 2008 menyebut, "Trovanti" tersebut secara tidak tepat dianggap sebagai konkresi batu pasir.
Adapun batu hidup dari Romania ini mewakili tekstur diagenetik yang memperlihatkan kondisi paleodinamik (paleoseismik). Sesuai dengan pemadatan spesifik sedimen berpasir dengan kandungan larutan lokal (terutama karbonat) yang terakumulasi di pasir.
"Trovant tidak muncul begitu saja dari tanah, mereka ada dalam kumpulan pasir dengan usia geologi berbeda yang mencapai singkapan alami ataupun di tambang pasir," ungkap Dr Mircea Ticleanu dari Institut Geologi Rumania, mengutip Mail Online, Jumat (8/3).
Untuk melindungi batu hidup ini, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) membuat Museum Trovants di Valcea.