Sebanyak 43 RT di 16 kelurahan Jakarta Barat terendam banjir akibat hujan lebat yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa (28/1/2025) malam.
"Wilayah yang tergenang terdapat di 7 kecamatan, 16 kelurahan, 30 RW, dan 43 RT," kata Kepala Satuan Tugas BPBD DKI Jakarta Koordinator Wilayah Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto, Rabu (29/1/2025).
Akibat banjir tersebut, para warga harus mengungsi di 29 lokasi yang tersebar di wilayah Jakbar.
"Sementara ini pengungsi itu terdapat di 29 lokasi," ucap Vitus.
Adapun ketinggian banjir berkisar hingga 100 sentimeter (cm).
"Paling tinggi Tegal Alur, itu kalau ketinggian genangan sampai dengan 100 cm," ungkapnya.
"Karena hujan lebat ditambah areanya juga terdapat cekungan, terus dekat dengan bibir Kali Semongol," imbuh Vitus.
Rekayasa Lalin Akibat Banjir
Sementara itu, polisi menerapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir di wilayah Jakbar pada Rabu (29/1).
Salah satu jalan yang diterapkan rekayasa lalin yakni Jalan Raya Daan Mogot di depan Hotel Samara, dari arah timur atau Samsat.
"Genangan di lokasi ini mulai surut dan sudah bisa dilalui di dua jalur, baik busway maupun arteri. Namun, demi kelancaran, arus lalu lintas tetap dialihkan sementara melalui jalur busway," ucap Pejabat Sementara (PS) Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Mujiyanto.
Sementara di Jalan Raya Grogol, arah Latumeten, depan Rumah Sakit Jiwa, genangan banjir mencapai 30-40 cm.
Petugas telah melakukan pengalihan arus sebelum lampu lalu lintas atau traffic light (TL) agar pengendara menuju Latumeten bisa memanfaatkan lintas atas atau flyover Grogol.
"Hanya kendaraan besar seperti bus yang masih bisa melintas, sementara kendaraan roda dua disarankan mencari jalur alternatif," ucap Mujiyanto.
Genangan juga terjadi di Jalan Panjang. Tepatnya depan Perumahan Green Garden, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 40 cm.
"Kendaraan roda empat masih dapat melintas dengan hati-hati. Begitu pula di Jalan Pangeran Tubagus Angke, dekat Rumah Duka Jelambar, dari arah Pesing menuju Jembatan 2, yang mengalami genangan air sekitar 20 cm bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua," ucap dia.
Banjir Kepung Jakarta
Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengungkap banjir kepung Jakarta pada malam Imlek atau Tahun Baru China 2576.
Yohan mengungkapkan bahwa banjir di sebagian wilayah Jakarta diakibatkan hujan ekstrem dan sangat lebat.
Alhasil membuat drainase atau saluran air tidak mampu menampung air yang masuk.
"Saluran air yang ada melebihi kapasitas daya tampung sehingga meluap mengakibatkan genangan (banjir)," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, Rabu (29/1/2025).
Yohan mengatakan, hujan ekstrem melanda Jakarta sejak Selasa (28/1/2025) malam hingga Rabu dini hari. Ini menjadi penyebab banjir kepung Jakarta.