Viral Semburan Lumpur Lapindo Disebut Berhenti, Simak Faktanya!

14 Maret, 2025 | 23:08:03

Viral beredar video menyebutkan Lumpur Lapindo berhenti menyembur. [Instagram]

Viral video beredar di media sosial akan kabar berhentinya semburan Lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo.

Video yang memperlihatkan area semburan lumpur tampak mengering viral sejumlah platform media sosial.

Hal itu memunculkan spekulasi bahwa fenomena yang telah berlangsung hampir dua dekade ini akhirnya berhenti.

Namun, dilansir dari sejumlah laman, semburan lumpur ternyata masih terjadi.

Salah satu warga yang pernah tinggal di Desa Jatirejo, penasaran dengan kabar viral tersebut, langsung mengecek ke tanggul penahan lumpur.

Viral beredar video menyebutkan Lumpur Lapindo berhenti menyembur. [Instagram]

"Berita itu viral di media sosial sekitar seminggu yang lalu. Bahkan saya sendiri sempat penasaran. Pagi harinya saya ngecek ke tanggul penahan lumpur, ternyata semburannya masih ada," ujar pria tersebut, Jumat (14/3/2025).

Di lokasi lumpur Lapindo tepatnya titik 21 dan titik 25, semburan lumpur masih terjadi, meskipun tidak sebesar biasanya.

Kali ini, lebih dominan berupa asap putih yang keluar dari dalam tanah. Selain itu, beberapa pon (penampungan air) tampak penuh dengan tiga pompa besar yang berfungsi mengalirkan air ke Sungai Porong.

Sementara itu, di dua titik pembuangan lumpur di Desa Pajarakan dan Desa Besuki, dekat jembatan bekas Jalan Tol Surabaya-Gempol, tidak terlihat adanya lumpur yang mengalir keluar.

Pipa-pipa yang biasanya mengeluarkan lumpur kini hanya mengeluarkan air.

"Setiap hari pipa pembuangan itu masih aktif, tapi yang keluar hanya air. Tidak ada lumpur yang ikut terbawa. Airnya pun tampak jernih," ungkap warga lainnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kabar mengenai lumpur Lapindo yang disebut-sebut berhenti ini pertama kali beredar di sejumlah media sosial yang mengunggah video yang memperlihatkan kondisi terkini di area semburan.

Dalam video itu, titik semburan tampak mengering, tidak ada asap yang biasanya mengepul dari dalam tanah, hanya gumpalan lumpur yang telah mengering.

Viralnya dugaan berhentinya semburan lapindo justru memicu kekhawatiran di kalangan warganet.

Banyak yang menduga bahwa perubahan ini bisa jadi tanda adanya proses geologi yang lebih besar di bawah tanah.

"Takutnya ada kejadian terra cavernosa di dasar sana," tulis seorang pengguna TikTok.

"Ya Allah, semoga bukan hal buruk yang terjadi. Apa itu terra cavernosa?" tanya akun lainnya.

Seperti diketahui, Lumpur Lapindo pertama kali menyembur pada 29 Mei 2006 pukul 05.30 WIB, berawal dari pengeboran sumur Banjar Panji-1 oleh PT Lapindo Brantas.

Sejumah lokasi terkena Lumpur Lapindo masih mengeluarkan asap. [Instagram]

Titik semburan berada hanya 150 meter dari permukiman warga. Saat itu, bau gas yang menyengat langsung tercium di sekitar lokasi.

Dalam waktu singkat, semburan lumpur ini menenggelamkan ribuan rumah, sekolah, rumah sakit, hingga pabrik.

Jalan tol Surabaya-Gempol yang melintasi kawasan tersebut juga terdampak hingga akhirnya ditutup.

Bencana ini memaksa sekitar 25 ribu jiwa dari 8 desa di 3 kecamatan untuk mengungsi dan kehilangan tempat tinggal mereka.

Hingga saat ini, masih terjadi perdebatan mengenai penyebab utama terjadinya semburan lumpur ini.

Topik Terkait: