WhatsApp akan Luncurkan Layanan Iklan Dengan AI

Jumat, 07 Jun 2024

FTNews - Perusahaan Meta Platform baru saja mengungkapkan akan meluncurkan layanan iklan yang ditenagai oleh artificial intelligence (AI) di dalam WhatsApp. Rencananya, wacana ini akan berlangsung untuk program WhatsApp for Business.

Rencana ini menjadi salah satu upaya dari Meta untuk terus menggali keuntungan untuk perusahaannya. CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan layanan tersebut secara langsung dalam sebuah konferensi di Brasil, Kamis (6/6).

Melansir dari Reuters, layanan tersebut menandai perubahan kebijakan pada WhatsApp. Yang mana, mereka memberikan layanan pesan terenkripsi dan sangat mengutamakan kredensial privasi penggunanya. 

Serta, mereka telah menghindari jenis alat periklanan bertarget. Serupa dengan metode yang Meta terapkan dalam Facebook dan Instagram.

Sebelumnya, aplikasi berkirim pesan ini telah mengintroduksi fitur perdagangan dan pembayaran di aplikasi pada November 2022 silam. Termasuk, fitur “business messaging”, yaitu fitur yang dapat membantu perusahaan dalam layanan pelanggan. Juga, mengirimkan materi pemasaran dengan orang-orang yang bertukar nomor dengan perusahaan tersebut.

Dengan bantuan dari AI ini, WhatsApp akan bekerja selayaknya Facebook dan Instagram yang menargetkan pelanggannya. Di mana, mereka akan menggunakan data-data penggunanya untuk memasarkan produk-produk dari perusahaan yang berlangganan layanan tersebut.

Polemik Data Pribadi


[caption id="attachment_91577" align="alignnone" width="764"] Perusahaan Meta. (Foto: Reuters)

Pada saat yang bersamaan, Meta juga menerima 11 komplain. Sebuah grup bernama None of Your Business (NOYB), menuduh Meta menggunakan data personal para penggunanya untuk melatih AI-nya tanpa adanya izin.

Di Uni Eropa (UE) sendiri, terdapat sebuah peraturan yang bernama General Data Protection Regulation (GDPR) yang mengatur hal tersebut. Sehingga, layanan iklan di WhatsApp yang dibantu oleh AI ini berpotensi melanggar peraturan tersebut.

Max Schrems, pendiri NOYB, juga telah menyinggung hal ini sejak 2021 dalam sebuah Pengadilan Eropa (CJEU). “Pengadilan Eropa (CJEU) telah memperjelas bahwa Meta tidak memiliki ‘kepentingan sah’ untuk mengesampingkan hak pengguna atas perlindungan data terkait periklanan,” jelasnya.

“Namun perusahaan tersebut mencoba menggunakan argumen yang sama dalam pelatihan ‘teknologi AI’ yang tidak terdefinisikan. Tampaknya Meta sekali lagi secara terang-terangan mengabaikan penilaian CJEU,” lanjutnya.

Topik Terkait: