Bengkulu

Resmi Dicanangkan, Ini Konsep Agrowisata Terpadu Rejang Lebong yang Siap Angkat Derajat Petani

14 November 2025 | 18:48 WIB
Resmi Dicanangkan, Ini Konsep Agrowisata Terpadu Rejang Lebong yang Siap Angkat Derajat Petani
agrowisata perkebunan anggur

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tengah menyiapkan langkah besar untuk mengembangkan kawasan agrowisata terpadu.

rb-1

Proyek ini menggabungkan sektor pertanian dan pariwisata dalam satu ekosistem produktif.

Inisiatif ini digerakkan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) sebagai inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.

Baca Juga: 6 Warga Positif TB, Desa Dusun Sawah Langsung Ambil Tindakan Skrining 155 Orang, Cek Bahaya Resistansi Obat

rb-3

Integrasi Pertanian dan Pariwisata

Kepala Distankan Rejang Lebong, Suradi Rifai, SP, M.Si, menjelaskan bahwa konsep agrowisata yang dirancang bukan hanya sebagai tempat rekreasi, melainkan juga pusat edukasi pertanian modern.

Baca Juga: Rejang Lebong Siapkan Mutasi Pejabat Tahap III, Berikut Jabatan Yang Kemungkinan Akan Dirotasi

Kawasan ini akan menampilkan praktik budidaya produktif, teknologi inovatif, hingga pemberdayaan petani dan masyarakat desa.

“Kami ingin mengubah pandangan bahwa pertanian hanya sebatas produksi. Melalui agrowisata terpadu, pertanian bisa dikemas menjadi kegiatan yang menarik, edukatif, dan bernilai ekonomi tinggi,” ujar Suradi.

Jeruk Menjadi Sektor Yang Menjanjikan Meski Perawatan Yang EkstraJeruk Menjadi Sektor Yang Menjanjikan Meski Perawatan Yang Ekstra

Pengembangan agrowisata ini sejalan dengan visi Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri, SE, M.AP, yang menargetkan daerah ini menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Bengkulu.

Ia menilai, sektor pertanian memiliki potensi besar untuk dikolaborasikan dengan pariwisata, karena selain meningkatkan nilai jual produk pertanian, juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.

“Ketika wisatawan datang, mereka tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga berinteraksi langsung dengan aktivitas pertanian. Produk lokal bisa dipasarkan, dan masyarakat sekitar bisa memperoleh penghasilan tambahan,” jelasnya.

Strategi Menuju Kemandirian Ekonomi Desa

Program ini rencananya akan mulai direalisasikan pada tahun 2026, dengan dukungan penuh dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang tersebar di sepuluh wilayah kecamatan di Rejang Lebong.

Proses Penanaman Dan Pemanen Ubi Bisa Jadi Salah Satu Tujuan AgrowisataProses Penanaman Dan Pemanen Ubi Bisa Jadi Salah Satu Tujuan Agrowisata

Para penyuluh akan menjadi motor penggerak dalam memperkuat kelembagaan petani, memperluas literasi teknologi digital, serta memastikan keberlanjutan produksi di lapangan.

Distankan juga akan fokus pada komoditas unggulan daerah, seperti hortikultura, kopi, dan perikanan air tawar, yang akan menjadi daya tarik utama di kawasan agrowisata.

Pengunjung nantinya dapat melihat langsung proses produksi, pengolahan, hingga menikmati hasil pertanian khas Rejang Lebong.

“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata agar kawasan ini tidak hanya kuat dari sisi pertanian, tetapi juga layak dikunjungi sebagai destinasi wisata edukatif dan berkelanjutan,” tambah Suradi.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa agrowisata terpadu bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan bagian dari strategi besar menuju modernisasi pertanian dan kemandirian ekonomi desa.

Dengan pendekatan kolaboratif antar-OPD, Distankan optimistis Rejang Lebong dapat menjadi contoh sukses integrasi sektor pertanian dan pariwisata di Provinsi Bengkulu.

“Kami ingin agrowisata ini menjadi simbol kemajuan pertanian Rejang Lebong. Bukan hanya menghasilkan produk, tetapi juga pengalaman, pembelajaran, dan kesejahteraan bagi masyarakat tani,” tutup Suradi.

Dengan inovasi ini, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berharap kawasan agrowisata terpadu nantinya tidak hanya menjadi daya tarik wisata baru, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi hijau yang memadukan produksi pertanian dengan konsep wisata berkelanjutan.

Tag Bengkulu Agrowisata RejangLebong Distankan PariwisataPertanian EkonomiHijau PertanianModern