Viral di Internet, Apa Itu Tumbuhan Kecubung?

FTNews – Baru-baru ini, sebuah kasus yang menjadi viral di media sosial yang berasal dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di mana, sebanyak 49 orang dibuat mabuk berat, yaitu tumbuhan kecubung (Datura metel).

Tumbuhan ini dapat menyebabkan halusinasi, kecanduan, delirium, dehidrasi, serta takikardia bagi para penggunanya. Efek tersebut berasal dari alkaloid tropana, seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Ilustrasi bunga dari tumbuhan kecubung. Foto: Canva

Kecubung sendiri merupakan tumbuhan berbunga yang berasal dari anggota suku Solanaceae. Yang mana, memiliki bunga berbentuk terompet yang besar, selayaknya tumbuhan datura lainnya. Biasanya, warna dari bunga tumbuhan ini adalah putih atau ungu atau dapat keduanya.

Perkiraannya, manusia sudah menggunakan tumbuhan kecubung sebagai obat-obatan sejak abad kesepuluh. Bahkan, Bangsa Mesir juga telah menggunakan bunga dari kecubung sebagai makanan spiritual.

Tumbuh di Tempat Beriklim Panas

Ilustrasi buah tumbuhan kecubung. Foto: Info Indonesia

Kecubung membutuhkan tempat yang beriklim panas agar dapat hidup. Sehingga, Indonesia merupakan salah satu lokasi yang sangat cocok karena memiliki iklim tropis. 

Tumbuhan ini juga beredar di negara-negara di Asia Tenggara dan Benua Amerika. Namun, wilayah asal dari kecubung masih belum dapat dipastikan.

Bagian-bagian dari tumbuhan ini mengandung alkaloid yang memberikan efek halusinogen atau menyebabkan kegilaan secara sementara ataupun permanen. Selain itu, biji kecubung juga dapat memicu paralisis, bahkan hingga kematian.

Selain alkaloid, tumbuhan kecubung juga memiliki senyawa cathinone yang efeknya seperti amphetamina. Yang mana, bersifat stimulan, mengurangi nafsu makan, dan euforia atau senang berlebih-lebihan. Hal tersebut dapat menyebabkan kecanduan secara psikologis.

Lalu, di dalam tumbuhan ini juga memiliki senyawa scopolamin dan atropi. Yang dapat menyebabkan delirium halusinogen atau halusinasi yang tidak dapat dibedakan sama sekali antara nyata dan ilusi.

BACA JUGA:   Polri: Rekaman CCTV Perjalanan Sambo dan Rombongan ke Jakarta Milik Polda Metro Jaya

Berdasarkan dari penelitian yang tertuang di Data in Brief, tumbuhan ini memiliki efek seperti antibakteri, antijamur, analgesik, antipiretik, antiinflamasi, antikanker, antivirus, hepatoprotektif, dan nefroprotektif. Selain itu, tumbuhan ini dikabarkan dapat mengobati penyakit diabetes, penyakit syaraf dan penyakit kardiovaskular.

Artikel Terkait