Brutal, Mahasiswa di Kupang Dikeroyok Lalu Dibakar Pakai Pertalite
Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi mengungkap kasus pembunuhan disertai pembakaran terhadap
Sebastian Bokol (21), mahasiswa asal Sumba Barat Daya yang tengah berlibur di Kota Kupang.
Wakapolda NTT Brigjen Pol Baskoro Tri Prabowo menjelaskan bahwa korban dihabisi oleh tujuh pemuda berinisial JK, HS, FN, AP, AM, MN, dan WT pada 2 Agustus 2025.
Baca Juga: Tragis! Rahang Mahasiswa Palopo Bergeser Usai Dihajar Beramai-ramai
Menurutnya, kasus ini dipicu oleh perselisihan, konsumsi minuman keras, dan kekerasan terkoordinasi.
Ringkasan Kronologi Kasus
Ilustrasi seorang mahasiswa tewas dianiaya dan dibakar pakai pertalite di Kupang, NTT. [Meta AI]
Baca Juga: Biodata dan Agama Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Amikom Yogyakarta yang Meninggal Saat Demo
- Korban melintas di depan sekelompok pemuda mabuk.
- Terjadi cekcok, lalu pengeroyokan di tiga lokasi.
- Korban dibunuh, dibawa pakai motor, lalu dibakar dengan Pertalite.
- Identifikasi korban baru jelas setelah uji DNA.
- Tujuh pelaku ditangkap setelah buron beberapa bulan.
Awal Perselisihan: Cekcok di Depan Lokasi Nongkrong
Berdasarkan hasil penyidikan, insiden bermula ketika Sebastian melintas di depan lokasi sekelompok pemuda di Kelurahan Liliba, Kupang.
Saat itu, para pelaku sedang menenggak minuman keras, dan korban dikenal oleh salah satu dari mereka.
Dalam kondisi mabuk, salah satu pelaku terlibat cekcok dengan korban, hingga memicu pengeroyokan yang berlangsung di tiga lokasi berbeda.
Tiga Lokasi Pengeroyokan Brutal
1. Depan tempat pangkas rambut milik JK: Menjadi lokasi awal pemukulan terhadap korban.
2. Jembatan Jalan Lakbanu: Korban kembali dikeroyok hingga tidak berdaya.
3. Kali Kering TPU Liliba: Lokasi terakhir sebelum korban dibunuh dan dibakar.
Korban Dibakar Menggunakan Pertalite
Setelah memastikan korban tidak bernyawa, para pelaku mengangkut jenazah menggunakan sepeda motor dan membawanya ke kali kering dekat pemakaman umum Liliba.
Jenazah kemudian disiram bahan bakar jenis Pertalite dan langsung dibakar. Setelahnya, para pelaku melarikan diri keluar dari wilayah NTT.
Proses Identifikasi Berlangsung 3 Bulan
Jenazah yang gosong ditemukan oleh seorang siswa SD bernama Riyan saat pulang sekolah. Warga kemudian melaporkan penemuan tersebut ke polisi.
Karena korban ditemukan tanpa identitas dan mengalami luka bakar hampir total, proses identifikasi berlangsung lambat. Identitas Sebastian baru dipastikan setelah uji DNA yang memakan waktu tiga bulan.
Tujuh Pelaku Berhasil Ditangkap
Pada 1 Desember 2025, tim gabungan dari Polresta Kupang Kota dan Polda NTT berhasil menangkap semua pelaku. Saat ini, ketujuh tersangka ditahan di Polda NTT untuk proses hukum lebih lanjut.