Dari Mimpi Gaib hingga Viral, Kisah Cak Suwari Ciptakan Patung Macan Putih di Kediri
Sebuah patung Macan Putih di Desa Balongjeruk, Kediri, tiba-tiba menjadi buah bibir di media sosial. Bukan karena keseraman, justru karena wajahnya yang dianggap lucu dan unik oleh warganet.
Namun, di balik patung viral itu, tersimpan kisah spiritual dan dedikasi seorang seniman tradisional: Suwari, atau yang akrab disapa Cak Suwari.
Baca Juga: Sandera Bus Pariwisata dan Palak Rp150 Ribu, Dua Kakek di Banyuwangi Ditangkap
Mimpi Gaib yang Menjadi Pertanda
Patung macan di Kediri yang hebohkan media sosial [X]
Sebelum pahatannya menyentuh bahan, Cak Suwari mendapat sebuah pertanda yang kuat melalui mimpi.
Baca Juga: Viral Grup Qasidah Ibu-Ibu Tampil Dalam Gereja, Bawakan Lagu Magadir
Ia bermimpi sedang memainkan ludruk dengan peran sebagai siluman Macan Putih, sosok yang dipercaya masyarakat sebagai danyang atau penjaga Desa Balongjeruk.
“Saat diminta Pak Kades membuat patung, saya kebetulan baru bermimpi. Seperti ada kesinambungan batin,” kisah Cak Suwari. Mimpi itulah yang ia anggap sebagai peneguhan untuk menerima pesanan pembuatan ikon desa tersebut.
Proses Pembuatan: 19 Hari dengan Tangan Sendiri
Sebagai seniman patung yang telah berkarya sejak 1980-an, Cak Suwari mengerjakan patung ini sendirian. Tanpa bantuan pekerja lain, proses dari membuat rangka hingga finishing memakan waktu sekitar 19 hari.
Ongkos pengerjaannya sekitar Rp2 juta, dengan material menelan biaya kira-kira Rp1,5 juta.
Bagi Cak Suwari, patung ini bukan sekadar replika hewan. “Dalam cerita orang tua dulu, Macan Putih itu makhluk gaib pelindung wilayah.
Konsepnya saya sesuaikan dengan legenda itu,” jelasnya. Ia ingin menangkap esensi spiritual sang penjaga, bukan hanya bentuk fisiknya.
Dari Kritik Jadi Daya Tarik Wisata
Meski bentuknya menuai komentar beragam—bahkan cenderung dikritik—di media sosial, Kepala Desa Balongjeruk, Safi’i, menyikapinya dengan bijak.
“Kritikan itu kami jadikan evaluasi. Rencananya akan ada perbaikan,” ujarnya. Patung yang dibuat berdasarkan musyawarah tokoh masyarakat ini justru membawa efek tak terduga: lokasinya kini ramai dikunjungi warga yang penasaran dan ingin berfoto.
Lebih dari Sekadar Viral
Kisah Cak Suwari dan patung Macan Putihnya mengajarkan bahwa di balik setiap karya yang “viral”, sering ada narasi budaya yang dalam.
Patung ini telah berhasil membangkitkan diskusi tentang legenda lokal, menjadi ikon desa yang hidup, dan membuktikan bahwa daya tarik sebuah karya seni bisa datang dari jalur yang tak terduga.