Mobile Ad
Bakti Rimbawan ke-41, KLHK Tanam Ribuan Bibit Pohon Serentak

Jumat, 08 Mar 2024

FTNews - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melakukan penanaman pohon serentak di berbagai lokasi. Sebanyak 1.211 bibit pohon KLHK tanam sambil memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-41.

Penanaman di berbagai lokasi berbeda ini bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Wakil Menteri LHK Alue Dohong dan Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK Dyah Murtiningsih.

Menteri LHK Siti Nurbaya menanam 231 bibit mangrove di kawasan Mangrove Education Center, Bengkalis, Riau. Senior Fellow Bezos Earth Foundation UK, Lord Goldsmith juga ikut menanam di lokasi tersebut, Kamis (7/3).

“Pada kesempatan Hari Bhakti Rimbawan ke-41 ini saya mengajak seluruh rimbawan baik di Kementerian LHK, pemerintah daerah, bisnis leaders dan para aktivis. Para pemangku kepentingan yang ada dan seluruh masyarakat, untuk dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran. Dan kegiatan nyata di tingkat tapak secara masif dan terukur,” kata Siti.

Dalam keterangannya, Siti menyatakan dalam berbagai forum global Indonesia selalu menyampaikan berbagai komitmen dan aksi nyata lingkungannya. Tujuannya untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Salah satunya dengan menanam dan memelihara pohon sebanyak mungkin.

Penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup. Percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon. Selain itu juga meningkatkan wawasan masyarakat.

Hutan Tropis Ketiga Terbesar


Siti melanjutkan, Indonesia sebagai pemilik hutan tropis terbesar ketiga di dunia, mempunyai arti sangat penting dalam upaya pengendalian iklim global.

“Hutan merupakan salah satu kunci untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Mendinginkan udara dan melindungi kita dari kekeringan, panas ekstrem, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati (triple planetary crisis),” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, penanaman 231 bibit mangrove oleh Siti harapannya meningkatkan konservasi pesisir dan perlindungan ekologis dan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Pantai utara Kabupaten Bengkalis rawan abrasi. Harus ada penanggulangan segera. Pencegahan bisa dengan memperkuat kawasan ekosistem mangrove secara alami. Sehingga dapat menahan erosi pantai dan menjaga kestabilan garis pantai.

Wamen LHK Alue Dohong (depan tengah) juga menanam serentak di areal TNGR, NTB. Foto: KLHK

Wamen LHK Ikut Tanam


Sementara itu, Wakil Menteri LHK Alue Dohong juga memimpin penanaman serentak seluruh Indonesia di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) di lahan sekitar 1 hektare.

Tepatnya di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Alue dan jajarannya menanam 480 batang pohon yang berasal dari persemaian permanen Lombok Timur. Terdiri dari jenis beringin, klokos, jukut, dan kelicung.

Wamen Alue Dohong menanam pohon kelicung yang merupakan pohon endemik Gunung Rinjani. Wamen Alue berpesan agar jangan sampai pohon endemis di NTB keberadaannya hanya tinggal di buku sejarah, atau mungkin di kebun raya.

"Kita jaga pohon yang ada ini, kita pelihara. Bahkan kita tambah melalui kegiatan penanaman pohon secara rutin," katanya.

Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK Dyah Murtiningsih menanam di Hutan Wisata Desa Namang, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Foto: KLHK

Bukan Seremonial Semata


Di lokasi terpisah, Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK Dyah Murtiningsih menanam di Hutan Wisata Desa Namang, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.

Kegiatan ini melibatkan 150 peserta dari berbagai instansi pemerintah, komunitas hingga masyarakat peduli kelestarian alam.

Sekitar 500 jenis bibit ditanam di kawasan rehabilitasi hutan dan lingkungan seluas 1,7 hektare. Di antaranya bibit pohon mangga, kristal, jambu citra, sawo, durian, lengkeng, nyatoh, pelawan, dan bibit pohon jengkol.

Dyah pun memastikan bahwa penanaman serentak di Indonesia ini bukan hanya kegiatan seremonial semata. Melainkan upaya memulihkan lahan kritis agar bermanfaat secara ekologi dan ekonomi.

Dyah pun meminta masyarakat untuk menjaga lahan kritis, agar kerusakan hutan dan lahan tidak terjadi di Pulau Bangka. Harapannya kegiatan ini memberikan dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement