Mobile Ad
BKKBN Usul Makan Siang Gratis Sasar Keluarga Rentan "Stunting"

Jumat, 17 Mei 2024

FTNews - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengusulkan agar program makan siang gratis nantinya bisa menyasar keluarga rentan stunting.

Saat ini penurunan angka stunting juga menjadi salah satu fokus kerja BKKBN.

Meski begitu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengaku belum dilibatkan dalam pembahasan program makan siang gratis yang merupakan program unggulan pemerintah mendatang.

"Paling tidak usulan kami keluarga berisiko tinggi stunting yang sudah kami tapis di BKKBN by name by addressnya. Ada itu, itulah yang menjadi sasaran utama. Kalau memang cukup uangnya kan semua ya," katanya di Jakarta, Kamis (16/5).

Tetapi Hasto yakin pemerintah pasti punya keterbatasan. Namun ia mengaku siap memberikan usulan terkait program makan siang gratis untuk keluarga rentan stunting, jika dapat kesempatan itu.

Hasto menambahkan sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak dalam program makan siang gratis. Menurutnya penurunan stunting mesti menyasar ibu hamil dan 1.000 hari pertama kehidupan.

Pendataan Keluarga Rentan Stunting


Sebelumnya, dalam pendataan keluarga tahun 2021, BKKBN menyebut pendataan ini bisa mengindentifikasi keluarga rentan atau berisiko stunting. Hampir 68,48 juta berhasil ribuan kader Keluarga Berencana data dari 34 provinsi di Indonesia.

Dari hasil pendataan (PK21) ini sebanyak 12 persen usia nikah berisiko stunting. Penyebabnya karena usia pernikahan yang terlalu muda dan terlalu tua. Dalam data tersebut, ada sebanyak 3 persen berusia nikah muda dan 9 persen berusia terlalu tua.

Makan siang gratis memang salah satu program prioritas yang digagas oleh Prabowo-Gibran saat masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Anak Indonesia. Foto: Jangkau Blog

Penurunan Stunting


Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Presiden Joko Widodo juga pernah menyebut, stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar. Keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis.

Oleh karena itu pemerintah menargetkan penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi. Sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai.

Secara jumlah yang paling banyak penurunan angka stunting adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement