FTNews - Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana. Sinergi dalam penanggulangan dan penanganan bencana menjadi kunci. Itu pula yang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sepakati.Keduanya memperkuat sinergi penanggulangan bencana ini lewat penandatanganan perjanjian kerja sama sinergitas penanggulangan bencana, di Gedung Graha, BNPB, Senin (19/2).Penandatanganan dilakukan Sekretaris Utama BNPB Rustian dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Turut menyaksikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, kerja sama BNPB dengan TNI AD sesungguhnya telah terjalin sejak lama.TNI menjadi bagian pentaheliks dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Kehadiran TNI dalam situasi bencana tidak hanya terjadi pada masa darurat bencana saja. Namun juga pada masa sebelum hingga sesudah terjadinya bencana."Pertemuan hari ini bukan awal. Kerja sama ini sudah dalam rentang waktu yang lama dan masih berlangsung hingga sekarang. Jadi (kerja sama ini) bukan tentang program baru, tetapi memperkuat apa yang sudah berjalan sehingga bisa lebih optimal," ungkap Suharyanto.Suharyanto menjelaskan salah satu contoh peran TNI AD sudah terlihat saat penanganan bencana hidrometeorologi banjir Demak.Prajurit TNI turun langsung ke lapangan untuk mengevakuasi warga, mendirikan tenda, hingga menyiapkan dapur umum.Tidak dipungkiri, BNPB juga bergantung pada prajurit Angkatan Darat dalam operasional penanggulangan bencana di lapangan. Sementara itu, BNPB akan bertanggung jawab terkait masalah anggaran, logistik, dan peralatan."Bagi BNPB dan TNI AD, keselamatan rakyat merupakan hal utama yang harus dijunjung setinggi-tingginya," tandas Suharyanto. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kiri) dalam acara penandatanganan kerja sama dengan TNI AD. Foto: BNPB