Mobile Ad
Dunia Sastra Berduka, Joko Pinurbo Tutup Usia

Sabtu, 27 Apr 2024

FTNews - Dunia sastra Indonesia berduka, sastrawan Indonesia Joko Pinurbo meninggal dunia, Sabtu (27/4) di usia 61 tahun. Ia menghembuskan napas terakhir di kediamannya di kawasan Yogyakarta setelah menjalani perawatan intensif.

Kabar duka tersebut, seniman Butet Kertaredjasa sampaikan lewat akun media sosial Facebooknya. “Sumangga Gusti (Jokpin),” tulisnya.

Joko Pinurbo dikenal sebagai sastrawan terbaik Indonesia. Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 11 Mei 1962. Pria yang akrab disapa Jokpin ini sudah gemar puisi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Saking cintanya dengan puisi, ia mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sederat karyanya pun sangat legendaris. Beberapa karya puisinya antara lain Celana (1999), Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007). Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), hingga Telepon Genggam (2003).

Kemudian, karyanya juga termasuk Haduh, aku di-follow (2013), Surat dari Yogya: Sepilihan Puisi (2015), Srimenanti (2019). Hingga Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen (2023).

Joko Pinurbo juga memiliki sejumlah antologi yang berjudul Tugu (1986), Tonggak (1987), Sembilu (1991). Ambang (1992), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), dan Utan Kayu Tafsir dalam Permainan (1998).

Salah satu karyanya ini sangat menyentuh hati. Sebuah puisi yang menggambarkan bagaimana manusia terlena dalam kehidupannya hingga melupakan Tuhan.

Tuhan, ponsel saya rusak dibanting gempa.
Nomor kontak saya hilang semua.
Satu-satunya yang tersisa ialah nomor-Mu.
Tuhan berkata:
dan itulah satu-satunya nomor yang tak pernah kausapa.

Selamat jalan Jokpin menuju keabadian di pangkuan Sang Pencipta. Karyamu abadi!

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement