Mobile Ad
Indukan Bunga Bangkai Berusia 35 Tahun Kembali Mekar di Cibodas

Minggu, 26 Mei 2024

FTNews - Indukan bunga bangkai dengan nomor koleksi 28 mekar kembali untuk yang ke tujuh kalinya di Kebun Raya Cibodas.

Induk bunga bangkai tersebut merupakan koleksi Alm. R. Subekti Purwantoro, dan kawan-kawan tahun 2000. Indukan berasal dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat.

Amorphophallus titanum Becc atau bunga bangkai yang mekar saat ini merupakan indukan bunga bangkai yang ada di Kebun Raya Cibodas. Bunga tersebut mekar untuk ke tujuh kalinya setelah pertama kali mekar tahun 2003, dengan tinggi perbungaan mencapai 2,7 meter.

Kemudian pada 2007, bunga tersebut mekar kembali dengan ketinggian mencapai 3,17 meter, tahun 2011 mencapai 3,2 meter. Tahun 2016 mencapai 3,735 meter, tahun 2017 mencapai 3,4 meter, dan tahun 2020 mencapai 3,52 meter. Tanaman bunga bangkai yang mekar saat ini perkiraannya sudah berumur 35 tahun.

Menurut data hasil pemantauan unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas bunga yang saat ini mekar mulai teramati pada 28 Februari 2024. Bunga ini mekar sempurna tepat pada Sabtu (25/5) pukul 22.03 WIB dengan tinggi spadik 340 sentimeter (3,40 meter) dan lebar spatanya 159 cm.

Tahun 2016 tinggi bunga individu tanaman ini mencapai 3,735 meter. Namun setelah itu, tinggi bunganya belum ada yg mencapai 3,7 meter atau lebih.

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional Destri, mengatakan, ketika berbunga pada 2016 (3,735 meter) dan langsung berbunga lagi di 2017 (3,4 meter) tanpa ada fase vegetatif.

Sehingga, memengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi, karena untuk sekali berbunga akan membutuhkan energi besar.

“Karenanya, tanaman ini butuh waktu untuk memasok cadangan energi di umbi. Hingga suatu saat nanti bisa kembali pada kondisi yang sama dengan tahun 2016 atau mungkin lebih,” kata Destri di Jakarta, Minggu (26/5).

Peneliti mengukur indukan bunga bangkai yang mekar di Kebun Raya Cibodas. Foto: BRIN

Tanaman Asli Indonesia


Induk bunga bangkai ini memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga (spatha) yang saat mekar berwarna merah hati ini termasuk tanaman asli Indonesia endemik Sumatera.

Selain itu induk bunga bangkai ini memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai, juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau the giant inflorescent in the world.

Tanaman ini memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat). Saat tanaman ini berbunga, masyarakat hanya bisa menikmatinya selama tiga hingga lima hari. “Hal tersebutlah yang menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya,” ungkap Destri.

Tanaman yang termasuk dalam kategori spesies terancam punah berdasarkan penilaian dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2018. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 pun melindungi keberadaannya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement