FTNews - Timnas Indonesia tampil di Solo, perbedaan stadion Gelora Bung Tomo dan Gelora Bung Karno akan terlihat. Karena PSSI memindahkan lokasi pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia 2026 pada putaran tiga ini menuju GBT.

Hal ini karena ada beberapa faktor GBK tidak menjadi tempat terselenggaranya pertandingan tersebut. Salah satu faktornya karena Paus Gereja Katolik ke-266, Paus Fransiskus, ke Jakarta.

Kedatangannya pada, Selasa (3/9) mendatang tersebut menjadi keharusan pemerintah memindahkan ajang timnas ke Solo. Hal ini karena nantinya akan banyak persiapan dan meminimalisir dari terbenturnya kedua agenda besar itu.

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. (Foto: PSSI)

Skuat Garuda akan melakoni agenda melawan Australia pada, Selasa (10/9), sehingga ini menjadi keputusan yang tepat untuk memindahkan stadion pertandingan. Selain itu juga saat ini Gelora Bung Karno, Jakarta sedang memperbaiki secara keseluruhan rumput berlangsungnya timnas Indonesia.

Karena sebelumnya ajang yang berlangsung di markas utama Merah-Putih itu tidak penuhnya rampung pulih. Banyaknya rumput yang rusak dan kontur tanah yang tidak rata. Membuat banyaknya kritikan pedas oleh pecinta sepak bola tanah air. Hal ini yang membuat pihak GBK merombak secara keseluruhan rumput.

Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. (Foto: Love GBK)

Di sisi lain perbedaan yang menonjol antara GBT dengan GBK. Mulai dari stadion Bajul Ijo tersebut dapat menampung sekiranya 45 ribu penonton yang sudah meliputi VVIP. Sedangkan GBK dapat menampung hampir dua kali lipatnya, yakni 77 ribu penonton.

Kualitas Rumput

Kedua Stadion ini memiliki rumput dengan standar FIFA yang cukup baik. Namun, GBT saat ini publik menilai memiliki kualitas rumput yang lebih tinggi. Hal ini karena stadion itu hanya menjadi ajang pertandingan sepak bola.

Berbeda dengan Gelora Bung Karno yang juga menjadi penyelenggaraan acara koser musik yang besar. Sepert dalam agenda sebelumnya menjadi pelaksanaan konser musik Grup Idol NCT Dream asal Korea Selatan.

Kedua tempat ini juga sudah menunjang fasilitas dari seluruh atlet. Mulai dari ruang ganti, tempat berolahraga, medis dan keamanan. Sehingga perpindahan ajang dari Jakarta menuju Solo ini akan mengurangi kualitas pertandingan.