FTNews - Presiden Jokowi menegaskan bahwa sorotannya terkait debat ketiga yang berlangsung pada Minggu (7/1) malam lalu bukan ditujukan kepada satu atau dua calon presiden (capres).

Penegasan itu disampaikannya saat akan bertolak mengunjungi sejumlah negara ASEAN di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta pada Selasa (10/1).

Sebelum bertolak, Jokowi menegaskan sorotan yang disampaikannya, sehari setelah gelaran debat ketiga ditujukan kepada semua capres.

"Saya berbicara untuk ketiga calon, dan untuk perbaikan-perbaikan ke depan, juga untuk introspeksi kita semuanya untuk evaluasi kita semuanya, saya tidak berbicara untuk satu calon atau dua calon," ujarnya seperti dilihat FTNews dari YouTube Sekretariat Presiden.

Sebelumnya,Presiden Jokowi menyoroti penampilan capres dalam debat ketiga yang berlangsung pada Minggu malam lalu.

"Pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan," katanya kepada awak media saat kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin (8/1).

Jokowi kemudian menimpali bahwa debat tersebut berubah menjadi saling serang kepada personal masing-masing capres.

"Yang kelihatan justru saling menyerang," katanya.

Padahal, menurut Jokowi tak masalah bila saling menyerangnya pada seputar kebijakan dan visi capres.

"Sebetulnya nggak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, nggak apa," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga menilai debat yang seharusnya mengangkat tema hubungan internasional, geopolitik, pertahanan dan keamanan, malah berubah konteks dan kemudian tidak bisa menjadi preferensi kepada publik dalam melakukan edukasi politik.

"Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," katanya.

Lantaran itu, ia meminta agar format debat pilpres perlu dievaluasi kembali agar semakin baik untuk selanjutnya dengan rambu-rambu agar debat bisa lebih hidup.

"Saling menyerang nggak apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," katanya.

Pasca Jokowi mengeluarkan statemen tersebut, dua capres, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo melakukan pembelaan diri dengan menyanggah pendapat Jokowi tersebut. Adapun Capres Prabowo Subianto lebih berfokus untuk berkampanye di sejumlah wilayah yang telah dijadwalkan.