FTNews - Debat ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tiga calon presiden (capres) pada Minggu (7/1) malam mendapat sorotan khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia menilai yang terjadi malah saling serang antarcapres.

"Pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan," katanya kepada awak media saat kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin (8/1).

Dia kemudian menimpali bahwa debat tersebut berubah menjadi saling serang kepada personal masing-masing capres.

"Yang kelihatan justru saling menyerang," katanya.

Padahal, menurut Jokowi tak masalah bila saling menyerangnya pada seputar kebijakan dan visi capres.

"Sebetulnya nggak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, nggak apa," ujarnya.

Ia juga menilai debat yang seharusnya mengangkat tema hubungan internasional, geopolitik, pertahanan dan keamanan, malah berubah konteks dan kemudian tidak bisa menjadi preferensi kepada publik dalam melakukan edukasi politik.

"Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," katanya.

Lantaran itu, ia meminta agar format debat pilpres perlu dievaluasi kembali agar semakin baik untuk selanjutnya dengan rambu-ramb agar debat bisa lebih hidup.

"Saling menyerang nggak apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," katanya.