Mobile Ad
Kelangkaan Air Dapat Picu Perang, Apakah Benar?

Senin, 20 Mei 2024

FTNews - Air merupakan salah satu komponen terpenting dalam kehidupan kita. Sayangnya, masih sebanyak 3,5 miliar manusia masih belum mendapatkan akses ke air bersih. Jika permasalahan ini kerap berlanjut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa hal ini dapat picu perang.

“Kelangkaan air dapat picu perang, serta bisa menjadi sumber bencana. Too much water ataupun too little water, keduanya dapat menjadi masalah bagi dunia,” jelasnya dalam pembukaan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Senin (20/5).

Permasalahan air ini memang merupakan permasalahan yang sangat kompleks, politis, tidak pasti, dan terpolarisasi. Bahkan, antar negara pun tidak segan-segan saling berebutan sumber air yang ada di perbatasan negara mereka.

Terakhir kali hal ini terjadi, pada 27 Mei 2023, di mana Afghanistan dan Iran saling berebutan Sungai Helmand hingga saling berperang. Perang yang berlangsung selama dua jam ini memakan lima korban dari kedua belah pihak. Bahkan, angka tersebut masih bisa bertambah lebih banyak lagi.

Berpotensi Kecil


Sungai Helmand yang menjadi rebutan antara Afghanistan dan Irak. Foto: Atlantic Council

Meskipun begitu, banyak ahli yang mengatakan bahwa kemungkinan kelangkaan air dapat picu perang antar negara akibat kelangkaan air sangatlah kecil. Berdasarkan sebuah artikel di Nature, dalam perekonomian global, konflik seperti ini diselesaikan melalui kerja sama.

Pengambilan langkah ini karena negara-negara saling terhubung melalui perdagangan. Seperti komoditas pertanian, yang kerap dianggap sebagai transfer air virtual.

Hal tersebut dapat mencegah peperangan antar negara. Akan tetapi, berbeda jika berbicara mengenai permasalahan dalam negeri.

Sebagai contoh, di Iraq, demonstrasi berskala besar terkait ketersediaan air, biasanya mendapatkan balasan keras dari pihak kepolisiannya. Lalu di Somalia, krisis air menyebabkan banyak penduduknya untuk bergabung dengan pihak militan. Bahkan, di India juga sering terjadi bentrok dengan negara tetangganya terkait permasalahan air sungai, di mana demonstrasi berubah menjadi kekerasan.

Demi mendukung perdamaian antarnegara, banyak negara yang pada akhirnya mengorbankan masyarakatnya. Hal ini dapat memperburuk ketidakstabilan terkait permasalahan air di tingkat lokal.

Hal ini terutama terlihat di negara-negara berpendapatan rendah yang mengalami kelangkaan air. Mereka kerap mengekspor sumber daya alam mereka yang terbatas. Sehingga memperbesar tantangan air di negara mereka dan berpotensi memicu konflik skala kecil.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement