Mobile Ad
Pekan Lalu Bandung Raya Diterjang Banjir, Dua Persoalan Ini Jadi Sorotan Pj Gubernur Jabar

Selasa, 16 Jan 2024

FTNews - Kerusakan alam di wilayah Bandung Utara diduga menjadi penyebab banjir yang terjadi di Kawasan Bandung Raya, mulai dari Kawasan Braga dan Dayeuhkolot yang terjadi pada pekan lalu.

Hasil tersebut berdasarkan pada hasil asesmen yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Asesmen tersebut dilakukan dalam rangka mengevaluasi pembangunan di Bandung Utara yang diduga telah terjadi alih fungsi lahan.

"Bappeda akan koordinasi dengan pemerintah Bandung Raya untuk evaluasi ulang, karena banjir kemarin ada yang menyampaikan karena KBU atau debit air tinggi, kami akan evaluasi, termasuk di kawasan sempadan sungai," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Jawa Barat Bey Triadi Machmudin kepada awak media, Selasa (16/1).

Tak hanya kawasan Bandung Utara, Bey Machmudin juga mengevaluasi keberadaan pemukiman penduduk di bantaran dan pinggiran sungai yang seharusnya menjadi wilayah resapan.

"Di pinggiran sungai itu sebetulnya membahayakan. Idealnya direlokasi, tapi harus ada pendekatan ke masyarakat, jangan sampai menimbulkan gejolak dan sudah ada beberapa rumah susun yang disiapkan, tapi tetap harus ada pendekatan humanis," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Cekungan Bandung Tatang Rustandar mengatakan bahwa resapan air di Kawasan Bandung Utara rusak cukup parah.

Hal tersebut ditandai dengan tingginya kiriman debit air yang berasal dari kawasan hulu.

"Indikatornya debit air di musim hujan sudah melalui kapasitas tanggul dari sungai-sungai atau saluran-saluran yang ada, wujudnya banjir, air meluap," ujarnya.

Selain itu, ia mengemukakan kualitas air yang berubah juga menjadi salah satu indikasinya.

"Kualitas airnya juga membawa sedimen, membawa butiran tanah, artinya erosinya sangat tinggi dari wilayah hulu," kata Tatang.

Tatang kemudian menyarankan agar menghentikan pembangunan di wilayah hulu, terutama Bandung Utara, sebagai kawasan resapan bagi Kota Bandung.

"Jadi, mengembalikan fungsi kawasan sebagai wilayah resapan air," katanya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement