Mobile Ad
Pemudik Capai 193 Juta: Sampahnya Diperkirakan Tembus 58.000 Ton

Jumat, 05 Apr 2024

FTNews - Pemerintah memperkirakan pemudik Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang. Hal ini berimplikasi pada peningkatan timbulan sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun kembali menggalakkan Mudik Minim Sampah. Diperkirakan timbulan sampah selama periode mudik 2024 mencapai 58 juta kilogram (kg) atau 58.000 ton.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, KLHK mengimbau pemudik menjaga dan mengurangi sampah lewat Mudik Minim Sampah.

"Yang diimbau menjaga agar tidak membuang sampah sembarangan. Mengelola sampah dengan baik tidak hanya yang mudik tapi juga yang berwisata," katanya dalam konferensi pers dipantau daring di Jakarta, Jumat (5/4).

Angka pemudik tahun 2024 meningkat dibanding tahun 2023 yang perkiraannya mencapai 123,8 juta orang. Total perkiraan timbulan sampahnya mencapai 49.520 ton dalam waktu dua minggu.

Berdasarkan hasil survei daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang). Kemudian, Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).

Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat 16,6% (32,1 juta orang).

Menurut Vivien, perkiraan timbulan sampah itu terhitung dalam jangka waktu arus mudik dan arus balik Lebaran atau dua minggu.

Mudik 2024 Situasi lokasi tunggu penumpang mudik 2024 tujuan Sumatera di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (1/4). Foto: FTNews/Muhamad Nur Alfiyan

Surat Edaran


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun sudah mengeluarkan surat edaran No 5 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idulfitri.

Surat edaran ini mengimbau kepala daerah yakni gubernur, bupati, wali kota memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah.

"Kita ingin menekan supaya sampahnya tidak sebanyak itu. Jadi mengimbau untuk melakukan pengurangan sampah. Lalu memperkuat komitmen dan peran aktif pemda," ungkap Vivien.

Dalam surat edaran juga memuat imbauan KLHK agar daerah membentuk satgas khusus pengelolaan sampah. Melaporkan kerja satgas mulai dari pengumpulan dan pemilahan. Sehingga ada data berapa sampah yang daerah buang ke tempat pembuangan akhir.

Di samping itu, pemda juga harus mengenjarkan sosialisasi kepada masyarakat. Termasuk ketika salat Idulfitri dan saat berwisata supaya menjaga sampahnya agar tidak menumpuk.

Tumpukan sampah plastik. Foto: AZWI

Ubah Perilaku


Vivien menambahkan, Mudik Minim Sampah ini juga terintegrasi dengan program pemerintah Mudik Ceria Penuh Makna. Harapannya mengintegrasian program ini bisa memaksimalkan tujuannya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar juga berharap Mudik Minim Sampah yang sudah KLHK gelorakan beberapa tahun belakangan ini bisa mengubah perilaku masyarakat.

"Perubahan perilaku dan kesadaran publik menjadi fokus kita. Memang butuh waktu lama tapi memang perlu dibangun," ungkapnya.

Program Mudik Minim Sampah ini lanjutnya memang punya tujuan jangka panjang membangun peradaban mudik yang lebih baik.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement